Pelaku Sudah Menyiapkan Aksi Perampokan Secara Matang
A
A
A
JAKARTA - Pelaku perampokan disertai pembunuhan di Pulomas, Pulogadung, Jakarta Timur diduga sudah mengetahui seluk beluk rumah Dodi Triono (59). Pasalnya, pelaku sudah menunggu korban keluar untuk bisa masuk ke dalam rumah.
”Pelaku masuk saat ada orang rumah keluar. Mereka langsung mendorongnya untuk kembali masuk ke dalam rumah,” kata Kapolsek Pulogadung Kompol Andi B Rahman, Rabu (28/12/2016). Setelah berhasil masuk ke dalam rumah, pelaku kemudian para korban di ruang tengah.
Kapolsek menjelaskan, sampai saat ini tim gabungan masih menyelidiki kasus ini. Para pelaku juga salah mengambil decoder kamera pengintai (closed circuit television/CCTV), karena yang dibawa oleh pelaku adalah power supply CCTV. ”CCTV sudah dianalisa dan saat ini penyidik masih melakukan profiling dari para pelaku,” ujarnya di lokasi kejadian.
Seperti diketahui, kasus perampokan disertai pembunuhan menimpa keluarga Dodi, Selasa 27 Desember 2016. Sebanyak 11 korban dimasukkan ke dalam kamar mandi berukuran 1,5x1,5 meter oleh para pelaku setelah sebelumnya sempat dilukai. Akibat kejadian itu 6 orang meninggal, sementara 5 lainnya menderita luka-luka.
Sampai saat ini sudah ada 10 saksi yang diperiksa. Mereka adalah satpam lingkungan rumah korban, karyawan korban, dan para korban selamat yang kini dirawat di Rumah Sakit Kartika.
Lokasi kejadian hingga kini masih dijaga ketat pihak kepolisian. Sementara visum dan autopsi sudah selesai dilakukan. Saat ini tim penyidik masih menunggu hasil dari tim DVI Mabes Polri untuk mengetahui hasilnya.
”Pelaku masuk saat ada orang rumah keluar. Mereka langsung mendorongnya untuk kembali masuk ke dalam rumah,” kata Kapolsek Pulogadung Kompol Andi B Rahman, Rabu (28/12/2016). Setelah berhasil masuk ke dalam rumah, pelaku kemudian para korban di ruang tengah.
Kapolsek menjelaskan, sampai saat ini tim gabungan masih menyelidiki kasus ini. Para pelaku juga salah mengambil decoder kamera pengintai (closed circuit television/CCTV), karena yang dibawa oleh pelaku adalah power supply CCTV. ”CCTV sudah dianalisa dan saat ini penyidik masih melakukan profiling dari para pelaku,” ujarnya di lokasi kejadian.
Seperti diketahui, kasus perampokan disertai pembunuhan menimpa keluarga Dodi, Selasa 27 Desember 2016. Sebanyak 11 korban dimasukkan ke dalam kamar mandi berukuran 1,5x1,5 meter oleh para pelaku setelah sebelumnya sempat dilukai. Akibat kejadian itu 6 orang meninggal, sementara 5 lainnya menderita luka-luka.
Sampai saat ini sudah ada 10 saksi yang diperiksa. Mereka adalah satpam lingkungan rumah korban, karyawan korban, dan para korban selamat yang kini dirawat di Rumah Sakit Kartika.
Lokasi kejadian hingga kini masih dijaga ketat pihak kepolisian. Sementara visum dan autopsi sudah selesai dilakukan. Saat ini tim penyidik masih menunggu hasil dari tim DVI Mabes Polri untuk mengetahui hasilnya.
(poe)