KPAI Curiga Pembunuhan di Pulomas Dilatarbelakangi Dendam
A
A
A
JAKARTA - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencurigai kasus perampokan di rumah keluarga Dodi Triono di Jalan Pulomas Utara Nomor 7A, Kayuputih, Pulogadung, Jakarta Timur, berlatar belakang dendam.
Kecurigaan KPAI berdasarkan informasi yang diperoleh terkait peristiwa tersebut. "Di balik cerita ini tersimpan cerita yang luar biasa tapi saya tak bisa ceritakan," ujar Kepala Divisi KPAI Erlinda di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Selasa 27 Desember 2016.
KPAI mencurigai kasus motif pelaku menyekap keluarga Dodi bukan merampok, tapi dilatarbelakangi dendam. Pasalnya tidak ada barang yang hilang dalam aksi kejahatan tersebut.
Kendati demikian, kata Erlinda, KPAI menyerahkan semuanya kepada polisi untuk mengungkapnya. Dia pun mengungkapkan apresiasinya terhadap kinerja kepolisian yang bekerja cepat menyelamatkan nyawa lima orang dari 11 orang yang mengalami penyekapan. (Baca juga: Saksi Sebut Perampok Sadis di Pulomas Bawa Golok dan Senpi)
Di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Erlinda melihat kondisi Zanetta Kalila Azzahra (13), putri Dodi yang juga korban peristiwa tersebut. "Dendam membuat malapetaka dan kembali lagi anak yang menjadi korban. Kakak dan adik Zanet harus jadi korban, begitu (juga) teman dari kakaknya Zanet ikut menjadi korban," katanya. (Baca juga: Zanet Ceritakan Kronologi Perampokan Sadis di Pulomas)
Dalam melakukan perbuatannya, pelaku yang diduga berjumlah tiga orang menyekap 11 orang dalam ruangan kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter.
Enam orang yang tewas dalam peristiwa sadis itu, yakni Dodi Triono serta kedua putrinya Diona Arika Andra Putri dan Denianita Gemma Dzalfayla. Korban tewas lainnya, yakni Ael yang merupakan teman putri Dodi serta dua sopir Dodi, Yanto dan Tasrok.
Kecurigaan KPAI berdasarkan informasi yang diperoleh terkait peristiwa tersebut. "Di balik cerita ini tersimpan cerita yang luar biasa tapi saya tak bisa ceritakan," ujar Kepala Divisi KPAI Erlinda di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Jakarta Timur, Selasa 27 Desember 2016.
KPAI mencurigai kasus motif pelaku menyekap keluarga Dodi bukan merampok, tapi dilatarbelakangi dendam. Pasalnya tidak ada barang yang hilang dalam aksi kejahatan tersebut.
Kendati demikian, kata Erlinda, KPAI menyerahkan semuanya kepada polisi untuk mengungkapnya. Dia pun mengungkapkan apresiasinya terhadap kinerja kepolisian yang bekerja cepat menyelamatkan nyawa lima orang dari 11 orang yang mengalami penyekapan. (Baca juga: Saksi Sebut Perampok Sadis di Pulomas Bawa Golok dan Senpi)
Di Rumah Sakit Kartika Pulomas, Erlinda melihat kondisi Zanetta Kalila Azzahra (13), putri Dodi yang juga korban peristiwa tersebut. "Dendam membuat malapetaka dan kembali lagi anak yang menjadi korban. Kakak dan adik Zanet harus jadi korban, begitu (juga) teman dari kakaknya Zanet ikut menjadi korban," katanya. (Baca juga: Zanet Ceritakan Kronologi Perampokan Sadis di Pulomas)
Dalam melakukan perbuatannya, pelaku yang diduga berjumlah tiga orang menyekap 11 orang dalam ruangan kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter.
Enam orang yang tewas dalam peristiwa sadis itu, yakni Dodi Triono serta kedua putrinya Diona Arika Andra Putri dan Denianita Gemma Dzalfayla. Korban tewas lainnya, yakni Ael yang merupakan teman putri Dodi serta dua sopir Dodi, Yanto dan Tasrok.
(dam)