Kecewa dengan Proses Hukum, Pria 50 Tahun Naik Baliho

Jum'at, 09 Desember 2016 - 16:04 WIB
Kecewa dengan Proses...
Kecewa dengan Proses Hukum, Pria 50 Tahun Naik Baliho
A A A
JAKARTA - Kecewa dengan proses hukum yang ada di Indonesia, pria tua asal Nusa Tenggara Timur (NTT), Agustinus alias Martinus (50), nekat menaiki Baliho di depan Tugu Reformasi, Kampus Trisakti, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jumat (9/12/2016) pagi.

Di atas baliho setin‎ggi 50 meter itu, Agustinus kemudian berorasi tentang buruknya sistem hukum di Indonesia. Sebab, hingga saat ini, keponakannya, Devita Natalis Elopere (17), yang tewas, belum mendapatkan titik terang.

‎"Kejadian pada bulan Juli lalu. Tapi sampai sekarang dibiarkan begitu saja, proses hukumnya tak jelas," cetus Martinus usai diturunkan paksa petugas menjelang siang hari.

‎Untuk menurunkan Martinus, polisi dibantu dinas Pemadam Kebakaran melalukan sejumlah rayuan. Mulai dari mengajaknya makan, minum, dan janji memfasilitasi perkara ini. Namun, berulang kali dirayu, Martinus enggan turun, sebelum akhirnya menjelang pukul 10.00 WIB, Martinus turun.

Menurutnya, dalam langkah mencari keadilan. Martinus sudah melakukan kunjungan ke beberapa tempat, di antaranya Komnas HAM dan DPR RI. Namun keduanya enggan merespon. Malahan Komnas HAM meminta sejumlah uang untuk membantu.

Wakapolsek Tanjung Duren, AKP Sugiran menjelaskan, pihaknya yang mendapatkan laporan itu sekitar pukul 06.00WIB, dan langsung menerjunkan anggotanya yang dibantu oleh petugas damkar dan LBH.

"Kami coba negosiasi untuk turun, tapi dia minta dipanggilkan, LBH Sugiono, anggota DPR Beni Kaharman dan Komnas HAM. Karena kami mengenal dekat Sugiono‎ akhirnya oleh Sugiono dicoba negosiasi untuk turun," terangnya.

Meski melalui proses negosiasi yang panjang, akhirnya sekitar pukul 10.00WIB, Martinus turun dari bahelo tersebut. Bahkan, ia mengancam akan melakukan aksi serupa di tempat berbeda sampai penegak hukum mengabulkan permintaannya untuk mengusut kematian keponakannya itu.

‎"Hampir lima jam dia berada di atas sana, dia naik mebawa bensin dan bendera bambu. Awalnya kami tidak mau mengabulkan permintaan M, tapi dia mengancam dengan bensin akan mengguyur petugas yang naik. Ia baru mau turun kalau ketemu Sugiono, kita panggil yang dia mau dan akhirnya turun," tuturnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1014 seconds (0.1#10.140)