Cegah TBC, Transjakarta Lakukan Sosialisasi Libatkan Bus
A
A
A
JAKARTA - PT Transportasi Jakarta bersama dengan Kementerian Kesehatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta melakukan aksi pencegahan penyakit Tuberkolosis atau TBC dengan sosialisasi yang melibatkan bus.
Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono menyebut sosialisasi akan dilakukan dengan harapan agar dapat memberikan informasi bagi pelanggan dan para pengguna jalan.
Nantinya, informasi berupa penempelan stiker di sejumlah bagian bus Transjakarta, seperti kedua pintu bagian tengah bus, akrilik dalam bus dan hand grip (pegangan tangan yang menggantung) pada bus akan dilakukan.
“Kami mendukung langkah ini. Kami berharap baik pengguna maupun masyarakat di jalan dapat memperoleh informasi cukup agar dapat mencegah penyebaran TBC karena penyakit ini berbahaya sekali,” ujar Budi melalui rilis yang diterima SINDOnews, Sabtu (26/11/2016).
Salah satu contoh, bus Transjakarta single sudah ditempel berisi materi edukasi TBC. Pada bagian akrilik ada stiker berbentuk horizontal berisi informasi mengenai perkembangan TBC di Indonesia.
Selain itu terdapat ajakan untuk bersama-sama mencegah penyebaran TBC dan pada akrilik kedua, terdapat penjelasan cara penyebaran TBC melalui gambar batuk dan berisi informasi bahwa penyakit ini dapat mengikuti pengobatan di puskesmas secara gratis.
“Kita ingin pelanggan mendapatkan informasi yang utuh mengenai apa penyakit TBC ini. Selanjutnya mereka dapat menyebarluaskannya kepada teman dan keluarga, sehingga Indonesia bebas TBC 2025 dapat terwujud,” kata Budi.
Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono menyebut sosialisasi akan dilakukan dengan harapan agar dapat memberikan informasi bagi pelanggan dan para pengguna jalan.
Nantinya, informasi berupa penempelan stiker di sejumlah bagian bus Transjakarta, seperti kedua pintu bagian tengah bus, akrilik dalam bus dan hand grip (pegangan tangan yang menggantung) pada bus akan dilakukan.
“Kami mendukung langkah ini. Kami berharap baik pengguna maupun masyarakat di jalan dapat memperoleh informasi cukup agar dapat mencegah penyebaran TBC karena penyakit ini berbahaya sekali,” ujar Budi melalui rilis yang diterima SINDOnews, Sabtu (26/11/2016).
Salah satu contoh, bus Transjakarta single sudah ditempel berisi materi edukasi TBC. Pada bagian akrilik ada stiker berbentuk horizontal berisi informasi mengenai perkembangan TBC di Indonesia.
Selain itu terdapat ajakan untuk bersama-sama mencegah penyebaran TBC dan pada akrilik kedua, terdapat penjelasan cara penyebaran TBC melalui gambar batuk dan berisi informasi bahwa penyakit ini dapat mengikuti pengobatan di puskesmas secara gratis.
“Kita ingin pelanggan mendapatkan informasi yang utuh mengenai apa penyakit TBC ini. Selanjutnya mereka dapat menyebarluaskannya kepada teman dan keluarga, sehingga Indonesia bebas TBC 2025 dapat terwujud,” kata Budi.
(sms)