Djarot Mulai Kritisi Program Agus dan Anies
A
A
A
JAKARTA - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyerang balik sejumlah program milik cagub dan cawagub pesaingnya dalam Pilgub DKI Jakarta.
Salah satu program yang diserang balik Djarot ialah, program cagub DKI nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Agus memiliki program memberikan Rp1 miliar kepada rukun warga (RW) di DKI Jakarta jika terpilih menjadi Gubernur DKI 2017-2022. Djarot mengatakan, Jakarta memiliki tingkat kemiskinan paling rendah di Indonesia.
"Orang miskin di Jakarta itu ada 3,4%, cukup rendah. Yang menjadi persoalan di kita adalah, kita memperpendek gap antara orang kaya dengan yang miskin. Gap ini yang harus kita turunkan. Caranya adalah dengan memberikan subsidi, perlindungan, bagi mereka yang miskin. Melalui apa ya tadi, pembebasan biaya sekolah, transportasi, perumahan, operasi pasar, dengan cara seperti itu, maka pengeluaran mereka bisa ditekan dan pendapatan mereka ada tabungan," kata Djarot di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2016).
Djarot menambahkan, tidak akan membagikan uang begitu saja karena berdasarkan pengalamannya saat menjadi Wali Kota Blitar dahulu, program bantuan langsung tunai (BLT) tidak berdampak langsung dengan pemberdayaan masyarakat.
"Lebih baik kita membuka lapangan kerja. Seperti PPSU kan program padat karya. kita berikan pelatihan-pelatihan. termasuk juga memberikan pelatihan terhadap warga menengah ke bawah yang di rusunawa-rusunawa. kita juga melakukan operasi pasar untuk menekan harga kebutuhan pokok," kata Djarot.
Kemudian program Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan yang akan membangun stadion klub Persija sekelas stadion di luar negeri pun, Djarot punya jawabannya sendiri. Menurutnya, uji visi misi bisa disampaikan nanti ketika debat publik mendatang.
"Yang terpenting, apa yang kita kerjakan sebetulnya adalah meneruskan program Jokowi-Basuki 2012, dengan beberapa penambahan dan penyempurnaan. Kita tuntaskan sampai tahun 2022. Bukan hanya menyangkut yang kecil-kecil seperti itu, itu nanti saja. Kalau hanya menyangkut desain dari pihak pasangan sebelah, kita sampaikan kepada yang bersangkutan, kami fokus kepada visi-misi dan program kami untuk menuntaskan apa yang sudah kita kerjakan selama lima tahun," kata Djarot.
Salah satu program yang diserang balik Djarot ialah, program cagub DKI nomor urut 1 Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Agus memiliki program memberikan Rp1 miliar kepada rukun warga (RW) di DKI Jakarta jika terpilih menjadi Gubernur DKI 2017-2022. Djarot mengatakan, Jakarta memiliki tingkat kemiskinan paling rendah di Indonesia.
"Orang miskin di Jakarta itu ada 3,4%, cukup rendah. Yang menjadi persoalan di kita adalah, kita memperpendek gap antara orang kaya dengan yang miskin. Gap ini yang harus kita turunkan. Caranya adalah dengan memberikan subsidi, perlindungan, bagi mereka yang miskin. Melalui apa ya tadi, pembebasan biaya sekolah, transportasi, perumahan, operasi pasar, dengan cara seperti itu, maka pengeluaran mereka bisa ditekan dan pendapatan mereka ada tabungan," kata Djarot di Rumah Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/11/2016).
Djarot menambahkan, tidak akan membagikan uang begitu saja karena berdasarkan pengalamannya saat menjadi Wali Kota Blitar dahulu, program bantuan langsung tunai (BLT) tidak berdampak langsung dengan pemberdayaan masyarakat.
"Lebih baik kita membuka lapangan kerja. Seperti PPSU kan program padat karya. kita berikan pelatihan-pelatihan. termasuk juga memberikan pelatihan terhadap warga menengah ke bawah yang di rusunawa-rusunawa. kita juga melakukan operasi pasar untuk menekan harga kebutuhan pokok," kata Djarot.
Kemudian program Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut tiga, Anies Baswedan yang akan membangun stadion klub Persija sekelas stadion di luar negeri pun, Djarot punya jawabannya sendiri. Menurutnya, uji visi misi bisa disampaikan nanti ketika debat publik mendatang.
"Yang terpenting, apa yang kita kerjakan sebetulnya adalah meneruskan program Jokowi-Basuki 2012, dengan beberapa penambahan dan penyempurnaan. Kita tuntaskan sampai tahun 2022. Bukan hanya menyangkut yang kecil-kecil seperti itu, itu nanti saja. Kalau hanya menyangkut desain dari pihak pasangan sebelah, kita sampaikan kepada yang bersangkutan, kami fokus kepada visi-misi dan program kami untuk menuntaskan apa yang sudah kita kerjakan selama lima tahun," kata Djarot.
(whb)