Ngaku Dipukul di Rawa Belong, Simpatisan Ahok Bertingkah Aneh

Kamis, 03 November 2016 - 14:33 WIB
Ngaku Dipukul di Rawa...
Ngaku Dipukul di Rawa Belong, Simpatisan Ahok Bertingkah Aneh
A A A
JAKARTA - Kampanye paslon cagub nomor dua di kawasan Rawa Belong, Kebon Jeruk, Jakarta Barat berbuntut panjang. Seorang simpatisan PDIP, Dayat (33) mengaku dianiaya dan melaporkan kejadian ini ke Polsek Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu 2 November 2016 malam.

Namun dalam pembuatan laporan ini, ada yang menarik, sebab, kelakuan Dayat membuat laporan berlagak aneh. Dia sempat terlihat sehat bugar ketika masuk ruang SPK Polsek ditemani oleh dua rekannya. Namun ketika keluar SPK, dia malah dituntun oleh dua rekannya.

"Pas tau ada wartawan dia langsung sempoyongan," tutur seorang polisi berpangkat IPDA di Polsek Kebon Jeruk, Kamis (3/11/2016).

Saat itu, polisi menolak laporan Dayat, karena pria itu tak melampirkan bukti visum. Karena itu, ia kemudian ke RS Siloam untuk melakukan visum. Dan di rawat ke Rumah Sakit tersebut. (Baca: Diusir Warga Rawa Belong, Ahok Kabur Naik Mikrolet)

Malamnya, usai melakukan visum. Kasus Dayat kemudian dilaporkan ke polisi oleh Ketua Tim Pemenang Ahok Djarot, Prasetyo Edi Mashudi dengan didamping beserta tim relawan. Namun, Dayat sendiri tak terlihat saat laporan itu.

Kepada SINDO, Prasetyo beralibi Dayat sedang tidak sehat. Kepala pusing dan tengah di rawat intensif di RS Siloam. "Jadi laporan ini kita wakilkan," tutur Ketua DPRD Pemprov DKI Jakarta ini.

Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk, IPTU Andriyanto S. Randotama membenarkan laporan itu. Ia pun memilih enggan berkomentar mengenai sikap Dayat di sore itu, meskipun dirinya mengetahui kejadian itu.

Sebab, saat sore hari dia mengetahui upaya Dayat melaporkan kejadian ini. "Yang jelas visumnya dilampirkan," tutup Andriyanto.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8580 seconds (0.1#10.140)