Besok, Nusantara Mengaji Digelar di Bekasi
A
A
A
BEKASI - Inisiator Nusantara Mengaji H Abdul Muhaimin Iskandar, mengajak seluruh masyarakat mengikuti khataman Alquran di Kota Bekasi, yang digelar Minggu, 30 Oktober 2016 besok. Khataman ini melibatkan seluruh masyarakat warga Bekasi di 200 titik se-Kota Bekasi.
Menurut Cak Imin, begitu akrab disapa, Kota Bekasi sebagai Kota Patriot, dipilih menjadi tempat Khataman Akbar Nusantara Mengaji untuk merefleksikan semangat Hari Santri Nasional. Sebab, sejak masa pra-kemerdekaan hingga saat ini, perjuangan para santri tak lepas dari kontiunitas upaya lahir dan batin.
"Seluruh usaha perjuangan umat Islam indonesia, sejak zaman prakemerdekaan hingga berhasil merebut kemerdekaan selalu berdasarkan usaha dan doa," terang Cak Imin dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, pada Sabtu (29/10/2016). Pada era sekarang, lanjut Cak Imin, peran santri dalam mengisi pembangunan tak lepas dari bagian perjuangan umat Islam untuk kemajuan Indonesia.
"Sejak dulu bahkan sampai hari ini, peran santri mengisi pembangunan ini merupakan ikhtiar terus menerus dengan kesungguhan dan keikhlasan. Mari kita jadikan, khataman dan tadarus Alquran ini, upaya riyadhah dan munajat yang melengkapi doa-doa kita, agar usaha lahiriyah dan batiniyah ini mempermudah dan melengkapi target-target keberhasilan yang kita raih," paparnya.
Khataman akbar yang digelar se-Kota Bekasi ini akan dilaksanakan warga Kota Bekasi di 56 kelurahan dari 12 kecamatan. Pusat khataman ditempatkan di Masjid Siti Rawani, Jati Asih, Bekasi.
Koordinator Nasional (Kornas) Nusantara Mengaji, Jazilul Fawaid menjelaskan, Nusantara Mengaji ingin menjadikan peringatan Hari Santri Nasional tidak hanya sebagai seremonial. Tetapi juga bagian revolusi mental agar pembangunan menyentuh mental, spiritual, dan keteladan kepemimpinan nasional.
"Tradisi santri itu mengaji, khataman Alquran, ya tradisi umat Islam pada umumnya. Nah, ini sejalan dengan Gerakan Nusantara Mengaji sebagai gerakan spiritual keagamaan memperbaiki kualitas moral, membangun karakter bangsa serta meningkatkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Alquran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Jazil yang juga Ketua Alumni Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta ini.
Karena itu, dalam acara Nusantara Mengaji Bekasi, khataman Alquran tersebut juga akan melibatkan seluruh warga Bekasi di 200 titik (majelis-red) khataman. Khataman Alquran, lanjutnya, akan dimulai serentak dari pagi hingga siang hari pada Minggu 30 oktober 2016.
"Nusantara Mengaji terus melakukan pengabdian dalam mendekatkan Alquran dengan masyarakat dan mendekatkan masyarakat dengan Alquran," ujarnya.
Menurut Cak Imin, begitu akrab disapa, Kota Bekasi sebagai Kota Patriot, dipilih menjadi tempat Khataman Akbar Nusantara Mengaji untuk merefleksikan semangat Hari Santri Nasional. Sebab, sejak masa pra-kemerdekaan hingga saat ini, perjuangan para santri tak lepas dari kontiunitas upaya lahir dan batin.
"Seluruh usaha perjuangan umat Islam indonesia, sejak zaman prakemerdekaan hingga berhasil merebut kemerdekaan selalu berdasarkan usaha dan doa," terang Cak Imin dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, pada Sabtu (29/10/2016). Pada era sekarang, lanjut Cak Imin, peran santri dalam mengisi pembangunan tak lepas dari bagian perjuangan umat Islam untuk kemajuan Indonesia.
"Sejak dulu bahkan sampai hari ini, peran santri mengisi pembangunan ini merupakan ikhtiar terus menerus dengan kesungguhan dan keikhlasan. Mari kita jadikan, khataman dan tadarus Alquran ini, upaya riyadhah dan munajat yang melengkapi doa-doa kita, agar usaha lahiriyah dan batiniyah ini mempermudah dan melengkapi target-target keberhasilan yang kita raih," paparnya.
Khataman akbar yang digelar se-Kota Bekasi ini akan dilaksanakan warga Kota Bekasi di 56 kelurahan dari 12 kecamatan. Pusat khataman ditempatkan di Masjid Siti Rawani, Jati Asih, Bekasi.
Koordinator Nasional (Kornas) Nusantara Mengaji, Jazilul Fawaid menjelaskan, Nusantara Mengaji ingin menjadikan peringatan Hari Santri Nasional tidak hanya sebagai seremonial. Tetapi juga bagian revolusi mental agar pembangunan menyentuh mental, spiritual, dan keteladan kepemimpinan nasional.
"Tradisi santri itu mengaji, khataman Alquran, ya tradisi umat Islam pada umumnya. Nah, ini sejalan dengan Gerakan Nusantara Mengaji sebagai gerakan spiritual keagamaan memperbaiki kualitas moral, membangun karakter bangsa serta meningkatkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Alquran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," kata Jazil yang juga Ketua Alumni Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta ini.
Karena itu, dalam acara Nusantara Mengaji Bekasi, khataman Alquran tersebut juga akan melibatkan seluruh warga Bekasi di 200 titik (majelis-red) khataman. Khataman Alquran, lanjutnya, akan dimulai serentak dari pagi hingga siang hari pada Minggu 30 oktober 2016.
"Nusantara Mengaji terus melakukan pengabdian dalam mendekatkan Alquran dengan masyarakat dan mendekatkan masyarakat dengan Alquran," ujarnya.
(whb)