Ini Kata Median Soal Tiga Cagub DKI 2017
A
A
A
JAKARTA - Direktur Eksekutif Media Survei Nasional (Median) Rico Marbun merangkum hasil survei yang dilakukannya dari bulan September hingga Oktober 2016. Rangkuman yang dilakukannya terkait tiga calon gubernur (cagub) yang akan bertarung di Pilgub DKI Jakarta 2017.
Rico mengatakan, pertama calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang memiliki perilaku kurang baik. Bahkan, kata dia, perilaku itu bisa menjadi bumerang bagi pasangan Ahok dan Djarot.
"Sosok Ahok terlalu arogan, kasar dan emosional, ini yang harus dicoba Ahok untuk diubah meski dia seringkali bilang tidak akan mengubah itu," kata Rico di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (5/10/2016).
Kedua, sambung Rico, untuk mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan adalah representasi dominan dari pemilih yang ingin ada perubahan di Jakarta. Akan tetapi, kata dia, ada hal yang harus ditajamkan oleh Anies mengenai visi dan program.
"Anies harus memperbaiki dan menyusun tawaran program yang jelas. Karena sosok Anies masih dikenal dengan visi yang kurang jelas," kata Rico. (Baca: Ini yang Dikhawatirkan Masyarakat jika Memilih Ahok)
Ketiga, kata Rico, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dinilai menjadi rising star dengan menawarkan daya tarik personal dan nama besar Yudhoyono harus memiliki gagasan yang pasti. Pasalnya, hasil survei saat ini Agus belum memiliki pengalaman yang baik soal pemerintah daerah.
"Tentu pemilihan yang masih beberapa bulan ke depan tidak hanya bisa dimenangkan dengan daya tarik individual, Agus harus beradu gagasan dengan dua kandidat lainnya (Ahok dan Anies)," katanya.
Sekadar diketahui, Median melakukan survei untuk mengetahui peta kompetisi antar kandidat pascaproses pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Survei dilakukan mulai Senin 26 September hingga Sabtu 1 Oktober 2016.
Rico mengatakan, pertama calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang memiliki perilaku kurang baik. Bahkan, kata dia, perilaku itu bisa menjadi bumerang bagi pasangan Ahok dan Djarot.
"Sosok Ahok terlalu arogan, kasar dan emosional, ini yang harus dicoba Ahok untuk diubah meski dia seringkali bilang tidak akan mengubah itu," kata Rico di Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (5/10/2016).
Kedua, sambung Rico, untuk mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan adalah representasi dominan dari pemilih yang ingin ada perubahan di Jakarta. Akan tetapi, kata dia, ada hal yang harus ditajamkan oleh Anies mengenai visi dan program.
"Anies harus memperbaiki dan menyusun tawaran program yang jelas. Karena sosok Anies masih dikenal dengan visi yang kurang jelas," kata Rico. (Baca: Ini yang Dikhawatirkan Masyarakat jika Memilih Ahok)
Ketiga, kata Rico, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang dinilai menjadi rising star dengan menawarkan daya tarik personal dan nama besar Yudhoyono harus memiliki gagasan yang pasti. Pasalnya, hasil survei saat ini Agus belum memiliki pengalaman yang baik soal pemerintah daerah.
"Tentu pemilihan yang masih beberapa bulan ke depan tidak hanya bisa dimenangkan dengan daya tarik individual, Agus harus beradu gagasan dengan dua kandidat lainnya (Ahok dan Anies)," katanya.
Sekadar diketahui, Median melakukan survei untuk mengetahui peta kompetisi antar kandidat pascaproses pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta. Survei dilakukan mulai Senin 26 September hingga Sabtu 1 Oktober 2016.
(mhd)