Janji Jokowi-Ahok di Pilgub 2012 untuk Warga Miskin Kosong
A
A
A
JAKARTA - Forum Warga Kota Jakarta (FAKTA) mempertanyakan janji manis Jokowi-Ahok pada Pilgub DKI 2012 lalu yang menyebut tidak akan ada penggusuran di Jakarta yang ada penataan.
Ketua FAKTA Azas Tigor Nainggolan mengatakan, sebelumnya ada janji menolak penggusuran dan propemberian sertifikasi tanah milik warga miskin diusung saat menjelang Pilgub DKI Jakarta 2012 lalu.
"Ada janji dan dibawa ke warga miskin Jakarta ketika kampanye Pilgub Jakarta 2012 untuk memenangkan Jokowi- Ahok," kata Azas dalam siaran persnya Selasa (4/10/2016).
Azas menuturkan, janji akan memberikan sertifikat kepemilikan tanah bagi warga miskin di atas tanah negara, janji tidak akan menggusur warga miskin dari tempat tinggalnya. "Janji mengatakan bahwa digusur itu sakit, ada janji mengatakan bahwa Jakarta akan lepas dari kemacetan dan banjir jika jadi Presiden," ujar Tigor.
Secara khusus, lanjut Tigor, Jokowi sebagai calon Gubernur Jakarta ketika itu dalam kontrak politik Jakarta Baru 15 September 2012 berjanji akan melegalisasi kampung ilegal dan kampung kumuh tidak digusur tapi ditata. Semua janji itu indah dan menakjubkan dan berubah seiring waktu setelah kemenangan dan jabatan gubernur dan wakil gubernur dimenangkan Jokowi-Ahok.
"Faktanya, saat ini Jakarta marak penggusuran dilakukan oleh Gubernur Ahok, pengganti Jokowi. Sekarang semua berbalik, Jokowi diam dan Ahok menjadi penghujat warga miskin sebagai orang tidak tahu diri, warga miskin kriminal pelanggar hukum dan warga miskin pemalas," jelasnya.
"Semua yang disanjung pada masa kampanye Pilgub Jakarta 2012 lalu, semua yang baik dan manis kepada warga miskin Jakarta berbalik menjadi hujatan. Warga miskin yang bahkan disanjung bak pahlawan, diusir secara paksa oleh Ahok keluar Jakarta. Padahal ketika 2012 lalu Jokowi saja pernah berfoto dengan pose tertegun di pinggiran Sungai Ciliwung, dimana sekarang Ahok menggusur warganya yang miskin disana," terangnya.
Ketua FAKTA Azas Tigor Nainggolan mengatakan, sebelumnya ada janji menolak penggusuran dan propemberian sertifikasi tanah milik warga miskin diusung saat menjelang Pilgub DKI Jakarta 2012 lalu.
"Ada janji dan dibawa ke warga miskin Jakarta ketika kampanye Pilgub Jakarta 2012 untuk memenangkan Jokowi- Ahok," kata Azas dalam siaran persnya Selasa (4/10/2016).
Azas menuturkan, janji akan memberikan sertifikat kepemilikan tanah bagi warga miskin di atas tanah negara, janji tidak akan menggusur warga miskin dari tempat tinggalnya. "Janji mengatakan bahwa digusur itu sakit, ada janji mengatakan bahwa Jakarta akan lepas dari kemacetan dan banjir jika jadi Presiden," ujar Tigor.
Secara khusus, lanjut Tigor, Jokowi sebagai calon Gubernur Jakarta ketika itu dalam kontrak politik Jakarta Baru 15 September 2012 berjanji akan melegalisasi kampung ilegal dan kampung kumuh tidak digusur tapi ditata. Semua janji itu indah dan menakjubkan dan berubah seiring waktu setelah kemenangan dan jabatan gubernur dan wakil gubernur dimenangkan Jokowi-Ahok.
"Faktanya, saat ini Jakarta marak penggusuran dilakukan oleh Gubernur Ahok, pengganti Jokowi. Sekarang semua berbalik, Jokowi diam dan Ahok menjadi penghujat warga miskin sebagai orang tidak tahu diri, warga miskin kriminal pelanggar hukum dan warga miskin pemalas," jelasnya.
"Semua yang disanjung pada masa kampanye Pilgub Jakarta 2012 lalu, semua yang baik dan manis kepada warga miskin Jakarta berbalik menjadi hujatan. Warga miskin yang bahkan disanjung bak pahlawan, diusir secara paksa oleh Ahok keluar Jakarta. Padahal ketika 2012 lalu Jokowi saja pernah berfoto dengan pose tertegun di pinggiran Sungai Ciliwung, dimana sekarang Ahok menggusur warganya yang miskin disana," terangnya.
(whb)