Ahli Toksikologi Minta Makanan yang Dikonsumsi Mirna Ditelusuri
A
A
A
JAKARTA - Ahli toksikologi UI Budiawan yang menjadi saksi dalam sidang ke-20 pembunuhan Wayan Mirna Salihin meminta makanan yang dikonsumsi korban sebelum meninggal diperiksa secara detail.
Dalam sidang kasus kopi sianida, Budiawan menjelaskan, kandungan natrium (NaCN) yang ditemukan pada urine Wayan Mirna Salihin sebanyak 2.300 mg tidak hanya berasal dari sianida.
Budiawan pun meminta jika ingin melihat detail, maka harus dilihat pula apa makanan dan minuman yang dikonsumsi Mirna pada hari kematiannya itu. "Karena kandungan NaCN bisa dari mana saja. Makan garam itu ada, soda juga. Makanya harus diperiksa dulu, dia dari pagi makan apa. Jangan natrium diartikan dari sianida saja," kata Budiawan di PN Jakpus, Rabu (14/9/2016).
Menanggapi Budiawan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ardito Muwardi pun berandai-berandai apabila seseorang meminum sianida, bagaimana dengan kandungan urinenya. Hal itu langsung dibantah Budiawan yang tak terima bila ilmunya diandai-andaikan oleh Ardito.
Budiawan pun menjelaskan jika memang yang ditanya bukanlah fakta atau asumsi, maka, dia akan menjawab atas dasar asumsi saja. "Kimia itu harus eksak. Tidak bisa berandai-andai. Kalau ditanya asumsi ya saja jawab juga asumsi,” kata Budiawan dengan tegas.
Dalam sidang kasus kopi sianida, Budiawan menjelaskan, kandungan natrium (NaCN) yang ditemukan pada urine Wayan Mirna Salihin sebanyak 2.300 mg tidak hanya berasal dari sianida.
Budiawan pun meminta jika ingin melihat detail, maka harus dilihat pula apa makanan dan minuman yang dikonsumsi Mirna pada hari kematiannya itu. "Karena kandungan NaCN bisa dari mana saja. Makan garam itu ada, soda juga. Makanya harus diperiksa dulu, dia dari pagi makan apa. Jangan natrium diartikan dari sianida saja," kata Budiawan di PN Jakpus, Rabu (14/9/2016).
Menanggapi Budiawan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ardito Muwardi pun berandai-berandai apabila seseorang meminum sianida, bagaimana dengan kandungan urinenya. Hal itu langsung dibantah Budiawan yang tak terima bila ilmunya diandai-andaikan oleh Ardito.
Budiawan pun menjelaskan jika memang yang ditanya bukanlah fakta atau asumsi, maka, dia akan menjawab atas dasar asumsi saja. "Kimia itu harus eksak. Tidak bisa berandai-andai. Kalau ditanya asumsi ya saja jawab juga asumsi,” kata Budiawan dengan tegas.
(whb)