Tak Patut Jadi Teladan, Indonesia Bergerak Tolak Ahok
A
A
A
JAKARTA - Puluhan warga yang tergabung dalam 'Indonesia Bergerak' menggelar aksi unjuk rasa menolak Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai pimpinan DKI Jakarta, di Silang Monas, Jakarta Pusat.
Para demonstran menganggap, waktu dua tahun memimpin DKI seharusnya cukup bagi Ahok mengurangi jumlah masalah Jakarta. Namun nyatanya problem DKI tidak kunjung berkurang.
Salah seorang perwakilan massa aksi Tino Rahardian mengatakan, satu dari enam alasan pihaknya menolak Ahok sebagai pemimpin DKI. Terutama mantan bupati Belitung Timur ini dinilai kurang beretika.
"Kami juga seringkali disuguhkan tayang berisi umpatan dan arogansi seorang Ahok. Apakah kita rela generasi muda disuguhkan teladan pemimpin seperti Ahok?" tanya Tino di Jakarta, Kamis (8/9/2016).
Padahal, kata dia, masyarakat Indonesia mempunyai kultur yang baik dan sopan. "Sementara kita warga Indonesia kan menjunjung tinggi nilai luhur ajaran agama dan budaya yang juga terkandung dalam Pancasila," lanjutnya.
Beberapa alasan lain, kata dia, Ahok tidak pro rakyat kecil. Kemudian, tidak mampu membenahi macet dan banjir, biang konflik, minus prestasi serta bersikap kurang baik.
"Karena itu kami menyatakan sikap menolak Ahok sebagai pemimpin DKI. Warga Jakarta perlu bersatu tidak memilih Ahok untuk kedua kalinya sebagai Gubernur Jakarta," kata Tino.
Para demonstran menganggap, waktu dua tahun memimpin DKI seharusnya cukup bagi Ahok mengurangi jumlah masalah Jakarta. Namun nyatanya problem DKI tidak kunjung berkurang.
Salah seorang perwakilan massa aksi Tino Rahardian mengatakan, satu dari enam alasan pihaknya menolak Ahok sebagai pemimpin DKI. Terutama mantan bupati Belitung Timur ini dinilai kurang beretika.
"Kami juga seringkali disuguhkan tayang berisi umpatan dan arogansi seorang Ahok. Apakah kita rela generasi muda disuguhkan teladan pemimpin seperti Ahok?" tanya Tino di Jakarta, Kamis (8/9/2016).
Padahal, kata dia, masyarakat Indonesia mempunyai kultur yang baik dan sopan. "Sementara kita warga Indonesia kan menjunjung tinggi nilai luhur ajaran agama dan budaya yang juga terkandung dalam Pancasila," lanjutnya.
Beberapa alasan lain, kata dia, Ahok tidak pro rakyat kecil. Kemudian, tidak mampu membenahi macet dan banjir, biang konflik, minus prestasi serta bersikap kurang baik.
"Karena itu kami menyatakan sikap menolak Ahok sebagai pemimpin DKI. Warga Jakarta perlu bersatu tidak memilih Ahok untuk kedua kalinya sebagai Gubernur Jakarta," kata Tino.
(mhd)