Kisruh di Trisakti, Puluhan Ribu Mahasiswa Akhirnya Diliburkan
A
A
A
JAKARTA - Akibat kisruh yang terjadi di Universitas Trisakti, Jakarta Barat, mahasiswa pun diliburkan. Selain itu, kegiatan di semua fakultas pun terganggu lantaran semua organisasi kampus melakukan konsolidasi meminta konflik antara Yayasan dan Rektorat diselesaikan.
Berdasarkan pantauan, pasca kisruh yang terjadi di Universitas Trisakti, puluhan mahasiswa tampak berjejeran di depan gedung rektorat. Mereka meminta agar konflik antara pihak Yayasan dan Rektorat segera diselesaikan.
Salah seorang mahasiswa, Abdul (23) mengatakan, akibat kerusuhan tersebut, aktivitas perkuliahan lumpuh. Puluhan ribu mahasiswa diliburkan, sedang semua mahasiswa yang tergabung pada organisasi di tiap fakultas dikumpulkan untuk melakukan konsolidasi meminta konflik di kampusnya itu segera diselesaikan.
"Ini kan aset negara dan ini tempat kami belajar jangan seenaknya saja main kuasai dan main larang mahasiswa masuk kampusnya," ujarnya pada wartawan di Universitas Trisakti, Rabu (23/8/2016).
Menurutnya, pengerahan preman ke gedung rektor Universitas Trisakti itu dan menutup pagar kampus sehingga membuat mahasiswa tak bisa masuk ke dalam kampus itu telah melanggar hukum.
"Kenapa tidak dilakukan secara baik-baik, dibicarakan. Perlawanan dilakukan karena jika tidak, bagaimana dengan aktivitas kampus," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Karyawan Dan Ketua Crisis Centre Universitas Trisakti Advendi Simangunsong menerangkan, saat kisruh terjadi, pihak keamanan kampus Trisakti dilucuti para preman tersebut. Bahkan, handphone milik pihak keamanan kampus itu di sita para preman dan diusir ke luar gedung Trisakti.
"Kita Berterimakasih kepada pihak kepolisian yang telah menggelandang para preman itu ke luar kampus. Bahkan, tadi ada yang diikat juga oleh polisi karena melawan lalu angkut," jelasnya.
Kasubag Humas Polres Jakarta Barat Kompol Herru Julianto menambahkan, kisruh yang terjadi di Universitas Trisakti itu terkait perebutan kepemimpinan dan ini merupakan kasus internal kampus. Pihak rektor lama tidak menyetujui adanya pengangkatan rektor baru dari pihak Yayasan.
Polisi pun menduga kalau preman itu sengaja didatangkan ke kampus tersebut. Pihak kampus yang tak terima kampusnya itu ditutup gerbangnya lantas melakukan perlawanan dan mendobrak pintu gerbang tersebut.
"Kami mengamankan puluhan preman yang diduga orang suruhan rektor baru untuk menduduki kampus ini. Ratusan bambu runcing yang ditemukan di mobil di parkiran kampus sudah dibawa ke Polda Metro Jaya sebagai bukti," tutupnya.
Berdasarkan pantauan, pasca kisruh yang terjadi di Universitas Trisakti, puluhan mahasiswa tampak berjejeran di depan gedung rektorat. Mereka meminta agar konflik antara pihak Yayasan dan Rektorat segera diselesaikan.
Salah seorang mahasiswa, Abdul (23) mengatakan, akibat kerusuhan tersebut, aktivitas perkuliahan lumpuh. Puluhan ribu mahasiswa diliburkan, sedang semua mahasiswa yang tergabung pada organisasi di tiap fakultas dikumpulkan untuk melakukan konsolidasi meminta konflik di kampusnya itu segera diselesaikan.
"Ini kan aset negara dan ini tempat kami belajar jangan seenaknya saja main kuasai dan main larang mahasiswa masuk kampusnya," ujarnya pada wartawan di Universitas Trisakti, Rabu (23/8/2016).
Menurutnya, pengerahan preman ke gedung rektor Universitas Trisakti itu dan menutup pagar kampus sehingga membuat mahasiswa tak bisa masuk ke dalam kampus itu telah melanggar hukum.
"Kenapa tidak dilakukan secara baik-baik, dibicarakan. Perlawanan dilakukan karena jika tidak, bagaimana dengan aktivitas kampus," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Forum Komunikasi Karyawan Dan Ketua Crisis Centre Universitas Trisakti Advendi Simangunsong menerangkan, saat kisruh terjadi, pihak keamanan kampus Trisakti dilucuti para preman tersebut. Bahkan, handphone milik pihak keamanan kampus itu di sita para preman dan diusir ke luar gedung Trisakti.
"Kita Berterimakasih kepada pihak kepolisian yang telah menggelandang para preman itu ke luar kampus. Bahkan, tadi ada yang diikat juga oleh polisi karena melawan lalu angkut," jelasnya.
Kasubag Humas Polres Jakarta Barat Kompol Herru Julianto menambahkan, kisruh yang terjadi di Universitas Trisakti itu terkait perebutan kepemimpinan dan ini merupakan kasus internal kampus. Pihak rektor lama tidak menyetujui adanya pengangkatan rektor baru dari pihak Yayasan.
Polisi pun menduga kalau preman itu sengaja didatangkan ke kampus tersebut. Pihak kampus yang tak terima kampusnya itu ditutup gerbangnya lantas melakukan perlawanan dan mendobrak pintu gerbang tersebut.
"Kami mengamankan puluhan preman yang diduga orang suruhan rektor baru untuk menduduki kampus ini. Ratusan bambu runcing yang ditemukan di mobil di parkiran kampus sudah dibawa ke Polda Metro Jaya sebagai bukti," tutupnya.
(ysw)