Pemkot Jakarta Timur Bongkar Lima Makam Fiktif di Cakung
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur membongkar lima makam yang diduga fiktif di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur. Pembongkaran itu dipimpin oleh Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana dan diikuti jajarannya.
"Hari ini yang kami bongkar ada sebanyak lima makam, setelah diperiksa itu terindikasi palsu," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Djafar M di Jakarta, Selasa 9 Agustus 2016.
Menurut Djafar, maraknya makam fiktif di seluruh TPU yang ada di Jakarta tidak lepas dari peran masyarakat yang memesan tanah makam kepada oknum petugas bersangkutan.
"Informasi kami dapat dari masyarakat. Ini sudah jadi sistem yang menggurita dan meresahkan, dimulai dari masyarakat yang melakukan pemesanan dilakukan oleh oknum petugas yang ada di makam juga itu kami akan berikan sanksi," pungkasnya.
Dia mengaku, sudah melakukan pembongkaran makam yang terindikasi fiktif sebanyak 277 makam. Sedangkan yang sudah diklarifikasi ada sebanyak 345 makam.
"Ya se-DKI Jakarta ada sebanyak 422 letak makam yang terindikasi fiktif, dan kalau di TPU wilayah Jakarta Timur ada sebanyak 34 makam yang sudah terindikasi fiktif baru di Pondok Ranggon dan Penggilingan saja," katanya.
Dia mengatakan, dalam dua bulan ke depan dapat mendata makam yang diduga fiktif. Setelah mengetahui hal itu, kata dia, pihaknya akan membongkar makam-makam tersebut.
"Kami mau dalam waktu satu sampai dua bulan ke depan penertiban serta pendataan terhadap makam fiktif dapat selesai dan langsung ditindak apabila data yang kami dapat tidak sama dengan di lapangan kita langsung bongkar," kata Djafar.
"Hari ini yang kami bongkar ada sebanyak lima makam, setelah diperiksa itu terindikasi palsu," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Djafar M di Jakarta, Selasa 9 Agustus 2016.
Menurut Djafar, maraknya makam fiktif di seluruh TPU yang ada di Jakarta tidak lepas dari peran masyarakat yang memesan tanah makam kepada oknum petugas bersangkutan.
"Informasi kami dapat dari masyarakat. Ini sudah jadi sistem yang menggurita dan meresahkan, dimulai dari masyarakat yang melakukan pemesanan dilakukan oleh oknum petugas yang ada di makam juga itu kami akan berikan sanksi," pungkasnya.
Dia mengaku, sudah melakukan pembongkaran makam yang terindikasi fiktif sebanyak 277 makam. Sedangkan yang sudah diklarifikasi ada sebanyak 345 makam.
"Ya se-DKI Jakarta ada sebanyak 422 letak makam yang terindikasi fiktif, dan kalau di TPU wilayah Jakarta Timur ada sebanyak 34 makam yang sudah terindikasi fiktif baru di Pondok Ranggon dan Penggilingan saja," katanya.
Dia mengatakan, dalam dua bulan ke depan dapat mendata makam yang diduga fiktif. Setelah mengetahui hal itu, kata dia, pihaknya akan membongkar makam-makam tersebut.
"Kami mau dalam waktu satu sampai dua bulan ke depan penertiban serta pendataan terhadap makam fiktif dapat selesai dan langsung ditindak apabila data yang kami dapat tidak sama dengan di lapangan kita langsung bongkar," kata Djafar.
(mhd)