Sidak Makam Fiktif, Djarot Endus Permainan Perawat TPU
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta mengendus adanya permainan antara pegawai tempat pemakaman umum (TPU) dengan perawat makam terkait banyaknya temuan makam fiktif di Ibu Kota.
Hal ini diutarakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat melakukan sidak di TPU Karet Bivak dan TPU Karet Pasar Baru Barat (KPBB). Saat tiba di TPU Karet Bivak, Djarot sudah ditunggu oleh Camat Tanah Abang Hidayatullah dan Lurah Karet Tengsin Ikhsan Kamil serta Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat Munjirin.
Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat Munjirin menjelaskan kepada Djarot baru ditemukan satu makam fiktif di TPU Karet Bivak. Djarot pun tak memercayainya dan meminta agar Munjirin melakukan pengecekan kembali karena kawasan TPU Karet Bivak memiliki kapasitas sekitar 47.000 unit makam.
“Telusuri lagi, tidak mungkin cuma satu makam. Ini pasti ada permainan dengan perawat makam. Coba cek lagi ya. Enggak mungkin cuma satu,” tegas Djarot di TPU Karet Bivak, Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Rabu, 3 Agustus 2016 kemarin.
Mantan Wali Kota Blitar itu meminta agar makam fiktif yang ketahuan segera dibongkar. Setelah melihat makam fiktif di TPU Karet Bivak, Djarot sidak ke TPU Karet Pasar Baru Barat yang hanya berjarak 500 meter dari TPU Karet Bivak.
Di sana, Djarot mendapat laporan adanya sembilan makam fiktif. Djarot pun dibawa ke salah satu makam fiktif di TPU tersebut oleh Kepala Pengawas TPU KPBB, Sandra N. Makam fiktif itu tercatat dengan nama bayi Bambang.
Makam tersebut berada disamping almarhum bernama Bambang. “Di sini yang tercatat bayi Bambang. Tapi didalamnya enggak ada isinya. Ketika kami telusuri, ternyata keluarganya menyiapkan makam untuk isteri dari almarhum Bambang ini. Saya sudah mengirimkan surat ke ahli waris. Tapi dia enggak mau datang. Tetapi dia mengatakan bongkar saja makam itu, tidak apa-apa,” kata Sandra.
Hal ini diutarakan Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat saat melakukan sidak di TPU Karet Bivak dan TPU Karet Pasar Baru Barat (KPBB). Saat tiba di TPU Karet Bivak, Djarot sudah ditunggu oleh Camat Tanah Abang Hidayatullah dan Lurah Karet Tengsin Ikhsan Kamil serta Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat Munjirin.
Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Pemakaman Jakarta Pusat Munjirin menjelaskan kepada Djarot baru ditemukan satu makam fiktif di TPU Karet Bivak. Djarot pun tak memercayainya dan meminta agar Munjirin melakukan pengecekan kembali karena kawasan TPU Karet Bivak memiliki kapasitas sekitar 47.000 unit makam.
“Telusuri lagi, tidak mungkin cuma satu makam. Ini pasti ada permainan dengan perawat makam. Coba cek lagi ya. Enggak mungkin cuma satu,” tegas Djarot di TPU Karet Bivak, Karet Tengsin, Jakarta Pusat, Rabu, 3 Agustus 2016 kemarin.
Mantan Wali Kota Blitar itu meminta agar makam fiktif yang ketahuan segera dibongkar. Setelah melihat makam fiktif di TPU Karet Bivak, Djarot sidak ke TPU Karet Pasar Baru Barat yang hanya berjarak 500 meter dari TPU Karet Bivak.
Di sana, Djarot mendapat laporan adanya sembilan makam fiktif. Djarot pun dibawa ke salah satu makam fiktif di TPU tersebut oleh Kepala Pengawas TPU KPBB, Sandra N. Makam fiktif itu tercatat dengan nama bayi Bambang.
Makam tersebut berada disamping almarhum bernama Bambang. “Di sini yang tercatat bayi Bambang. Tapi didalamnya enggak ada isinya. Ketika kami telusuri, ternyata keluarganya menyiapkan makam untuk isteri dari almarhum Bambang ini. Saya sudah mengirimkan surat ke ahli waris. Tapi dia enggak mau datang. Tetapi dia mengatakan bongkar saja makam itu, tidak apa-apa,” kata Sandra.
(whb)