Ini Perjalanan Sianida di Kopi Maut Mirna
A
A
A
JAKARTA - Perjalanan sianida dalam kopi Vietnam yang dipesan Jessica Kumala Wongso untuk Wayan Mirna Salihan sedikit terungkap. Terungkapnya hal ini ketika, Kepala Bidang Kimia dan Biologi Forensik Puslabfor Bareskrim Polri Kombes Pol dr Nursamran Subandi membeberkan hitungan mundur sianida dalam kopi Vietnam tersebut.
Dalam kesaksian di PN Jakarta Pusat, Nursamran meyakini zat natrium sianida dalam kopi tercampur antara pukul 16.39.36 WIB- 16.45 WIB pada Rabu, 6 Januari 2016 lalu. Dengan kata lain, Jessica lah yang terindikasi kuat menabur natrium sianida.
Hal ini terungkap kuat dalam rekaman CCTV di kafe oliver yang dibuktikan dalam sidang sebelumnya. Sementara untuk cara mencampurnya, Nursamran menyakini sianida itu tercampur setelah kopi tersebut usai dibuat.
Pasalnya bila kopi dicampurkan ke dalam susu akan membuat warna berubah, begitupun bila dicampurkan ke dalam kopi, akan terlihat warna berbeda. Sedangkan bila dicampur ke dalam air panas maka akan menguap dan menghilangkan zat di dalam natrium sianida.
"Saya dan tim berulang kali melakukan percobaan, satu-satunya yang mendekati kebenaran adalah cara mencampurkan disaat kopi sudah jadi," ucap Nursarman dalam kesaksiannya dalam persidangan di Pengadilan Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016).
Dalam kandungan sianida dalam kopi Vietnam, Nursarman menyakini ada sekitar 20 ml dalam sekali sedotan. Bila dihitung berdasarkan kandungan kimia, maka sianida tersebut masuk ke tubuh Mirna sebanyak 297,6 mg.
Banyaknya zat tersebut, memang membuat Mirna menjadi bereaksi keras. Pasalnya dengan bobot tubuh Mirna yang diperkirakan hanya 60 kilogram, maka untuk membunuhnya Mirna dibutuhkan 171,42 mg.
Melihat rentetetan demikian, Nursaman yakin betul bahwa Mirna, meninggal karena sianida. Ini terungkap dengan sejumlah barang bukti, berupa gelas kopi, botol penaruh kopi, hingga hasil autopsi yang dilakukan tim forensik RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Termasuk soal kemungkinan gerak-gerik Jessica yang menggaruk pahanya. Nursarman tak yakin itu karena sianida. Pasalnya, dengan celana Jessica berbahan Polyster tak mungkin sianida akan merusak bahan kain. Selain itu, Nursarman yakin bahwa sianida yang disimpan Jessica menggunakan plastik. "Pelakunya ini sangat smart (pintar)," cetus Nursarman.
Dalam kesaksian di PN Jakarta Pusat, Nursamran meyakini zat natrium sianida dalam kopi tercampur antara pukul 16.39.36 WIB- 16.45 WIB pada Rabu, 6 Januari 2016 lalu. Dengan kata lain, Jessica lah yang terindikasi kuat menabur natrium sianida.
Hal ini terungkap kuat dalam rekaman CCTV di kafe oliver yang dibuktikan dalam sidang sebelumnya. Sementara untuk cara mencampurnya, Nursamran menyakini sianida itu tercampur setelah kopi tersebut usai dibuat.
Pasalnya bila kopi dicampurkan ke dalam susu akan membuat warna berubah, begitupun bila dicampurkan ke dalam kopi, akan terlihat warna berbeda. Sedangkan bila dicampur ke dalam air panas maka akan menguap dan menghilangkan zat di dalam natrium sianida.
"Saya dan tim berulang kali melakukan percobaan, satu-satunya yang mendekati kebenaran adalah cara mencampurkan disaat kopi sudah jadi," ucap Nursarman dalam kesaksiannya dalam persidangan di Pengadilan Jakarta Pusat, Rabu (3/8/2016).
Dalam kandungan sianida dalam kopi Vietnam, Nursarman menyakini ada sekitar 20 ml dalam sekali sedotan. Bila dihitung berdasarkan kandungan kimia, maka sianida tersebut masuk ke tubuh Mirna sebanyak 297,6 mg.
Banyaknya zat tersebut, memang membuat Mirna menjadi bereaksi keras. Pasalnya dengan bobot tubuh Mirna yang diperkirakan hanya 60 kilogram, maka untuk membunuhnya Mirna dibutuhkan 171,42 mg.
Melihat rentetetan demikian, Nursaman yakin betul bahwa Mirna, meninggal karena sianida. Ini terungkap dengan sejumlah barang bukti, berupa gelas kopi, botol penaruh kopi, hingga hasil autopsi yang dilakukan tim forensik RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Termasuk soal kemungkinan gerak-gerik Jessica yang menggaruk pahanya. Nursarman tak yakin itu karena sianida. Pasalnya, dengan celana Jessica berbahan Polyster tak mungkin sianida akan merusak bahan kain. Selain itu, Nursarman yakin bahwa sianida yang disimpan Jessica menggunakan plastik. "Pelakunya ini sangat smart (pintar)," cetus Nursarman.
(whb)