Spanduk Cacian Terpampang di Lobi RS Harapan Bunda

Senin, 18 Juli 2016 - 22:05 WIB
Spanduk Cacian Terpampang...
Spanduk Cacian Terpampang di Lobi RS Harapan Bunda
A A A
JAKARTA - Hingga malam ini, para orangtua korban vaksin palsu terus berdatangan ke Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur menuntut kejelasan dari pihak rumah sakit. Selain itu, mereka memberikan data terkait riwayat vaksin sang buah hati di crisis center.

Warga yang tidak puas itu akhirnya memasang spanduk di samping kanan kiri pintu lobi rumah sakit sebagai bentuk kekecewaan terhadap pihak pengelola.

Pantauan Sindonews, Senin (18/7/2016) malam, ada dua spanduk yang dipasang di atas pintu masuk RS Harapan Bunda. Spanduk tersebut sangat jelas menulis curhatan para orangtua.

"Hai dokter anak dan suster RS Harapan Bunda...!!! Dimana hati nuranimu... Kalian tipu kami...!!! Kalian racuni anak kami..!!! Hargamu YANG MAHAL kualitasmu ABAL-ABAL..!!!," tulis spanduk itu.

Bahkan, karena rasa kecewa yang mendalam, para orangtua menyebut dokter yang terlibat dalam pemberian vaksin palsu itu lebih jahat dari teroris.

"Gelar dokter engkau banggakan, sifat religius dan ramah kau tebarkan. Termyata malah lebih kejam daripada TERORIS..!! Kau taburkan penyakit di anak yang tak berdosa," tulis spanduk tersebut.

Para korban vaksin palsu RS Harapan Bunda juga menginginkan pemerintah bersikap tegas dan adil dalam menyikapi kasus yang menyita perhatian masyarakat luas tersebut. Sejumlah tuntutan juga disampaikan yakni:

- Penuhi tujuh tuntutan kami para korban vaksin palsu

- Usut tuntas mafia vaksin palsu

- Periksa semua pihak terkait di RS Harapan Bunda tanpa terkecuali

- Tutup RS Harapan Bunda sampai dengan kasus vaksin palsu terselesaikan

Hingga saat ini pelayanan di RS Harapan Bunda masih lumpuh seperti pendaftaran pasien baru, instalasi farmasi, hingga sejumlah ruang poli. Tidak ada pelayanan terhadap para pasien seperti hari-hari biasanya. Sebuah pengumuman pun dipasang di beberapa tempat di rumah sakit.

"Untuk sementara waktu RS Harapan hanya melayani: pasien emergency via IGD, pasien hemodialisa dan pasien yang masih dalam perawatan rawat inap," bunyi tulisan itu.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0899 seconds (0.1#10.140)