Giant Sea Wall Solusi Utama Atasi Banjir Rob di Jakarta Utara

Senin, 06 Juni 2016 - 01:32 WIB
Giant Sea Wall Solusi Utama Atasi Banjir Rob di Jakarta Utara
Giant Sea Wall Solusi Utama Atasi Banjir Rob di Jakarta Utara
A A A
JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyebut penanganan banjir akibat rob di Pantai Mutiara, Penjaringan, Jakarta Utara ialah pembangunan National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) atau Giant Sea Wall (tanggul raksasa).

Kepala BPBD DKI Jakarta Denny Wahyu mengatakan, penanganan jebolnya tanggul di kawasan Pantai mutiara, penjaringan, Jakarta Utara beberapa hari lalu akan dikerjakan oleh pengembang perumahan tersebut. Penanganan jebolnya tanggul tersebut hingga saat ini masih menggunakan karung pasir ditambah dengan karung plastik berisi tanah agar kuat bertahan lama.

Sebab, kata Denny, satu-satunya penanganan dalam waktu dekat yang bisa dilakukan saat ini hanyalah seperti itu. Deny tidak menutup kemungkinan akan banyak rembesan air laut pasang yang tumpah ke daratan pesisir utara selama tiga hari ke depan. Bahkan, bisa saja ada lagi tanggul yang jebol.

"Kami terus berkordinasi dengan Dinas Tata Air untuk mengantisipasi air laut pasang. Bukan hanya takut tanggul jebol, tetapi masih banyak pesisir utara yang tanggulnya dari alam dan pasti merembes. Penanganan satu-satunya NCICD," jelas Denny Wahyu saat dihubungi Minggu, 5 Juni 2016 kemarin.

Denny menjelaskan, sepanjang pesisir pantai utara Jakarta saat ini hanya sebagian yang sudah ditanggul sheet file. Sedangkan, dari kawasan Muara Angke sampai Cilincing masih menggunakan tanggul yang terbuat dari alam, baik itu batu ataupun sendimen tanah. Menurutnya, pada kondisi siaga tiga saja, kawasan lintas alam itu terkena banjir air laut.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menuturkan, tanggul air laut di pesisir utara yang ada saat ini kondisinya tidak memungkinkan dapat menahan air laut pasang agar tidak meluap ke darat. Sebab, kata dia, bila air laut mencapai ketinggian 2,8 meter, tanggul yang ada saat ini akan jebol dan 40% wilayah Jakarta yang letak daratannya 1,7 meter dari permukaan laut akan tergenang lantaran tidak bisa disedot dengan pompa.

Untuk itu, mantan Bupati Belitung Timur itu pun menilai bila langkah satu-satunya yang bisa mengatasi hal tersebut adalah pembangunan tanggul NCICD.

Dilihat dari kondisinya, keberadaan tanggul yang ada memang sangat tidak tebal hingga sudah tidak kuat untuk menahan beban air laut saat pasang. Belanda sudah menghitung dan Jakarta harus membangun tanggul NCICD A, setinggi 3,8 meter dan lebar 5-20 meter. Sehingga kuat menghadapi beban air laut dan adanya air pasang," jelasnya
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4567 seconds (0.1#10.140)