Jadi Spesialis Begal Motor, Kakak Beradik Diciduk Polisi
Jadi Spesialis Begal Motor, Kakak Beradik Diciduk Polisi
A
A
A
JAKARTA - Kakak beradik RU (44), dan SU (23) digelandang polisi di Jalan Bahari 2, Cilandak, Jakarta Selatan lantaran menjadi spesialis begal motor. Bahkan, kakak beradik itu tak segan-segan melukai korbannya.
"Iya benar. Saat ini masih kami periksa, pelaku sudah 15 kali beraksi," kata Kanit Ranmor Polres Jakarta Selatan Aiptu Agus Herwahyu Adi saat dikonfirmasi, Jumat (3/6/2016).
Kakak beradik itu terakhir beraksi di wilayah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Dari tangan keduanya, polisi berhasil menyita motor yang diduga hasil begalnya itu, yakni Suzuki Satria FU bernopol B 3899 SJO, Mio J B 3618 SLE, dan Mio hitam tanpa pelat.
Tidak hanya itu, sambungnya, senjata tajam jenis golok, belati, tombak, satu korek api berbentuk pistol, dua bong alat hisap sabu dan sejumlah plastik bekas paketan sabu. Kemudian, dua karung onderdil motor yang telah dipreteli.
Kini, dua pelaku itu pun tengah diperiksa di Polres Jakarta Selatan. Keduanya terancam hukuman maksimal 20 tahun karena dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. "Penadahnya masih kami cari, masih kami kembangkan lagi," tutupnya.
"Iya benar. Saat ini masih kami periksa, pelaku sudah 15 kali beraksi," kata Kanit Ranmor Polres Jakarta Selatan Aiptu Agus Herwahyu Adi saat dikonfirmasi, Jumat (3/6/2016).
Kakak beradik itu terakhir beraksi di wilayah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Dari tangan keduanya, polisi berhasil menyita motor yang diduga hasil begalnya itu, yakni Suzuki Satria FU bernopol B 3899 SJO, Mio J B 3618 SLE, dan Mio hitam tanpa pelat.
Tidak hanya itu, sambungnya, senjata tajam jenis golok, belati, tombak, satu korek api berbentuk pistol, dua bong alat hisap sabu dan sejumlah plastik bekas paketan sabu. Kemudian, dua karung onderdil motor yang telah dipreteli.
Kini, dua pelaku itu pun tengah diperiksa di Polres Jakarta Selatan. Keduanya terancam hukuman maksimal 20 tahun karena dijerat Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan. "Penadahnya masih kami cari, masih kami kembangkan lagi," tutupnya.
(mhd)
Explore More