Masih Kurang Pasokan Air Bersih, PDAM Gandeng Jakpro
A
A
A
JAKARTA - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Jaya bersama PT Jakarta Propertindo (Jakpro) akan membangun Water Treatment Plant (WTP) di Kanal Banjir Barat (KBB) akhir bulan ini. Sayangnya WTP tersebut tetap didistribusikan oleh dua operator perusahaan swastanya.
Direktur Utama PDAM Jaya Erlan Hidayat mengatakan, kebutuhan air bersih bagi warga Jakarta yang mencapai 10 juta jiwa itu sebanyak 26.100 liter per detik. Sedangkan, air bersih yang dapat dikelola dan didistribusikan dua operator PDAM Jaya, yakni PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Aetra Air Jakarta sebanyak 17.000 liter per detik.
Artinya, kata Erlan, Jakarta masih kekurangan air bersih sekitar 9.100 liter per detik. Untuk itu, selain membangun WTP di KBB, pihaknya juga akan segera membangun di Pejaten dan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Satu WTP ini bisa menambah air bersih 500 liter per detik. Selama masih berkontrak dengan PT Palyja dan Aetra, kami akan mendistribusikannya bersama mereka," kata Erlan di Balai Kota Jakarta pada wartawan, Rabu, 25 mei 2016 kemarin.
Erlan menjelaskan, sesuai dengan Surat Izin Pengambilan Air (SIPA) yang dimiliki PDAM Jaya, suplai air akan diambil dari KBB dan pemasangan pipa nantinya akan dilakukan oleh PT Jakarta Propertindo denga nilai investasi sekitar Rp220 miliar.
Menurut Erlan, harga nilai curah yang akan disitribusikan tetap sama seperti yang diambil dari Tangerang, yakni Rp2.700 per liter. "Untuk WTP di KBB akan disitribusikan di bagian barat dan utara. Tapi diutamakan ke barat," ujarnya.
Presdir PT Jakpro Satya Hergandhi menuturkan, kerja sama ini dilakukan sebagai upaya menambah pasokan air baku,. Pihaknya, lanjut dia, juga akan bekerja sama dengan PT Memiotec Indonesia yang merupakan perusahaan afiliasi dari Memiotec Singapore.
Menurutnya, Memiotec Indonesia merupakan perusahaan yang berpengalaman dan memiliji perusahaan holding di Singapura yang banyak membangun WTP.
"Kami harap kerjasama dengan PDAM dapat terusditingkatkan dan berkelanjutan dengan mengembangkan WTP di wilayah lainnya menggunakan SIPA yang dipunyai PDAM," ujarnya.
Direktur Utama PDAM Jaya Erlan Hidayat mengatakan, kebutuhan air bersih bagi warga Jakarta yang mencapai 10 juta jiwa itu sebanyak 26.100 liter per detik. Sedangkan, air bersih yang dapat dikelola dan didistribusikan dua operator PDAM Jaya, yakni PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Aetra Air Jakarta sebanyak 17.000 liter per detik.
Artinya, kata Erlan, Jakarta masih kekurangan air bersih sekitar 9.100 liter per detik. Untuk itu, selain membangun WTP di KBB, pihaknya juga akan segera membangun di Pejaten dan Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
"Satu WTP ini bisa menambah air bersih 500 liter per detik. Selama masih berkontrak dengan PT Palyja dan Aetra, kami akan mendistribusikannya bersama mereka," kata Erlan di Balai Kota Jakarta pada wartawan, Rabu, 25 mei 2016 kemarin.
Erlan menjelaskan, sesuai dengan Surat Izin Pengambilan Air (SIPA) yang dimiliki PDAM Jaya, suplai air akan diambil dari KBB dan pemasangan pipa nantinya akan dilakukan oleh PT Jakarta Propertindo denga nilai investasi sekitar Rp220 miliar.
Menurut Erlan, harga nilai curah yang akan disitribusikan tetap sama seperti yang diambil dari Tangerang, yakni Rp2.700 per liter. "Untuk WTP di KBB akan disitribusikan di bagian barat dan utara. Tapi diutamakan ke barat," ujarnya.
Presdir PT Jakpro Satya Hergandhi menuturkan, kerja sama ini dilakukan sebagai upaya menambah pasokan air baku,. Pihaknya, lanjut dia, juga akan bekerja sama dengan PT Memiotec Indonesia yang merupakan perusahaan afiliasi dari Memiotec Singapore.
Menurutnya, Memiotec Indonesia merupakan perusahaan yang berpengalaman dan memiliji perusahaan holding di Singapura yang banyak membangun WTP.
"Kami harap kerjasama dengan PDAM dapat terusditingkatkan dan berkelanjutan dengan mengembangkan WTP di wilayah lainnya menggunakan SIPA yang dipunyai PDAM," ujarnya.
(whb)