Didemo Penghuni, Pengelola Apartemen Bantah Lift Rusak
A
A
A
JAKARTA - Pengelola Gading Mediterania Residence membantah 12 lift di apartemen tersebut mengalami rusak. Hasil investigasi yang dilakukan manajamen menunjukan lift berfungsi normal dan layak digunakan.
Manager operasional Jaya Kencana Ferry Indra mengatakan, hasil rekaman CCTV di dalam lift PC 1 menunjukan bahwa safety break lift telah berfungsi dengan baik. Karenanya tak aneh lift langsung melakukan pengereman secara mendadak, begitu mengalami masalah.
“Setelah kami investigasi, ternyata terdapat tetesan air dalam satu komponen lift dan tidak membahayakan. Jika lift tidak layak digunakan, secara otomatis kami matikan,” kata Ferry dalam keterangan persnya, Senin (23/5/2016).
Sebelumnya ribuan penghuni dari apartemen tersebut melakukan demonstrasi besar-besaran terhadap pengelola dan manajamen di kawasan apartemen pada Kamis, 19 Mei 2016 lalu. Mereka menuntut manajeman bertanggung jawab atas rusaknya lift yang telah membahayakan lima penghuni di dalamnya.
Kala itu, lift meluncur deras dari lantai 25 menuju lantai dua, ribuan penghuni takut akan kejadian ini. Saat ini, lift itu sendiri telah dapat di pergunakan kembali. Terlebih dalam rekaman CCTV, terlihat jelas hitungan detik lift dalam kondisi normal dan tidak mengalami masalah berarti.
Anggapan mengenai lalai manajamen Jaya Kencana langsung dibantah oleh Manager Gading Mediterania Residence (GMR) Budi Aryani. Dia mengaku, hampir setiap harinya petugas service melakukan monitoring dan kontroling terhadap sejumlah sarana yang ada, tak terkecuali lift.
Sementara itu, kepada sejumlah wartawan, Ketua Forum Komunikasi Gading Mediterania Residence Anil Chandanani menyayangkan dengan tidak meresponsnya pengelolah apartemen yang melalukan perbaikan lift. Terlebih beberapa penghuni menilai lift ini sudah tidak layak beroperasi, dan terkesan di paksakan.
Terlebih, saat salah seorang warga mengajukan keluhan terhadap pengelolah apartement, pihak pengelolah malah menyindir bahwa suku cadang lift lebih mahal dibandingkan nyawa manusia. Hal itulah yang membuat penghuni naik pitam dan melakukan demo beberapa waktu lalu. “Ada seribu KK yang menghuni apartemen ini Mas,” tutupnya.
Manager operasional Jaya Kencana Ferry Indra mengatakan, hasil rekaman CCTV di dalam lift PC 1 menunjukan bahwa safety break lift telah berfungsi dengan baik. Karenanya tak aneh lift langsung melakukan pengereman secara mendadak, begitu mengalami masalah.
“Setelah kami investigasi, ternyata terdapat tetesan air dalam satu komponen lift dan tidak membahayakan. Jika lift tidak layak digunakan, secara otomatis kami matikan,” kata Ferry dalam keterangan persnya, Senin (23/5/2016).
Sebelumnya ribuan penghuni dari apartemen tersebut melakukan demonstrasi besar-besaran terhadap pengelola dan manajamen di kawasan apartemen pada Kamis, 19 Mei 2016 lalu. Mereka menuntut manajeman bertanggung jawab atas rusaknya lift yang telah membahayakan lima penghuni di dalamnya.
Kala itu, lift meluncur deras dari lantai 25 menuju lantai dua, ribuan penghuni takut akan kejadian ini. Saat ini, lift itu sendiri telah dapat di pergunakan kembali. Terlebih dalam rekaman CCTV, terlihat jelas hitungan detik lift dalam kondisi normal dan tidak mengalami masalah berarti.
Anggapan mengenai lalai manajamen Jaya Kencana langsung dibantah oleh Manager Gading Mediterania Residence (GMR) Budi Aryani. Dia mengaku, hampir setiap harinya petugas service melakukan monitoring dan kontroling terhadap sejumlah sarana yang ada, tak terkecuali lift.
Sementara itu, kepada sejumlah wartawan, Ketua Forum Komunikasi Gading Mediterania Residence Anil Chandanani menyayangkan dengan tidak meresponsnya pengelolah apartemen yang melalukan perbaikan lift. Terlebih beberapa penghuni menilai lift ini sudah tidak layak beroperasi, dan terkesan di paksakan.
Terlebih, saat salah seorang warga mengajukan keluhan terhadap pengelolah apartement, pihak pengelolah malah menyindir bahwa suku cadang lift lebih mahal dibandingkan nyawa manusia. Hal itulah yang membuat penghuni naik pitam dan melakukan demo beberapa waktu lalu. “Ada seribu KK yang menghuni apartemen ini Mas,” tutupnya.
(whb)