Kecewa Bupati Bogor, Warga Bojongkulur Minta Pindah Bekasi
A
A
A
BEKASI - Seribuan lebih warga yang tergabung dalam warga Vila Nusa Indah, Bojongkulur, Bogor mendeklarasikan Desa Bojongkulur bergabung dengan Kota Bekasi, Jawa Barat.
Warga menganggap, Kabupaten Bogor tidak memberikan perhatian serius terkait pembenahan infrastruktur dan penangan banjir di kawasan yang berbatasan langsung dengan Bekasi.
Bahkan, warga menilai kelalaian tersebut sudah berlangsung lama. Seribuan warga yang berseragam putih bertuliskan Bekasi Yes dan Bogor di silang ini berkonvoi dari perumahan menuju lokasi Car Free Day di bundaran perumahan Vila Nusa Indah.
"Ini reaksi yang wajar mengingat warga sudah kecewa dengan Pemda Bogor yang sudah bertahun-tahun tak membanahi infrastruktur jalan, juga cenderung lalai dalam menangani bencana banjir," ungkap Sudrajat, salah satu pengurus RW di Bojongkulur.
Kekecewaan yang sama juga dikemukakan beberapa warga Bojongkulur, apalagi kemacetan yang sering melanda kawasan tersebut karena jalan yang tidak terurus dan diterlantarkan pemerintah setempat.
"Anda bisa bayangkan untuk menuju tol Jatiasih butuh waktu 1 jam, padahal jarak tak lebih dari 4 km, dampak dari jalan yang rusak parah" ungkap Juli Damayanto salah satu warga, Minggu (22/5/2016).
Beberapa warga juga mengungkapkan pemicu utama keinginan pindah wilayah ini adalah peristiwa Banjir bulan lalu.
Warga menilai saat itu tak ada penanganan serius dari Kabupaten Bogor, sementara tetangga sebelahnya, Podok Gede Permai yang masuk wilayah Bekasi ditangani secara cepat dan serius.
Warga menganggap, Kabupaten Bogor tidak memberikan perhatian serius terkait pembenahan infrastruktur dan penangan banjir di kawasan yang berbatasan langsung dengan Bekasi.
Bahkan, warga menilai kelalaian tersebut sudah berlangsung lama. Seribuan warga yang berseragam putih bertuliskan Bekasi Yes dan Bogor di silang ini berkonvoi dari perumahan menuju lokasi Car Free Day di bundaran perumahan Vila Nusa Indah.
"Ini reaksi yang wajar mengingat warga sudah kecewa dengan Pemda Bogor yang sudah bertahun-tahun tak membanahi infrastruktur jalan, juga cenderung lalai dalam menangani bencana banjir," ungkap Sudrajat, salah satu pengurus RW di Bojongkulur.
Kekecewaan yang sama juga dikemukakan beberapa warga Bojongkulur, apalagi kemacetan yang sering melanda kawasan tersebut karena jalan yang tidak terurus dan diterlantarkan pemerintah setempat.
"Anda bisa bayangkan untuk menuju tol Jatiasih butuh waktu 1 jam, padahal jarak tak lebih dari 4 km, dampak dari jalan yang rusak parah" ungkap Juli Damayanto salah satu warga, Minggu (22/5/2016).
Beberapa warga juga mengungkapkan pemicu utama keinginan pindah wilayah ini adalah peristiwa Banjir bulan lalu.
Warga menilai saat itu tak ada penanganan serius dari Kabupaten Bogor, sementara tetangga sebelahnya, Podok Gede Permai yang masuk wilayah Bekasi ditangani secara cepat dan serius.
(dam)