1 Juni, Sebagian Bus AKAP Pindah ke Terminal Pulogebang
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta akan memindahkan sebagian bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dari Terminal Pulogadung ke Terminal
Pulogebang, Jakarta Timur pada 1 Juni mendatang. Pembangunan empat gate menuju jalan tol diprediksi rampung satu bulan.
Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, saat ini pihaknya sedang menginventaris jumlah bus AKAP dan loket yang dibutuhkan untuk memindahkan separuh bus AKAP dari Terminal Pulogadung ke Pulogebang. Untuk itu, terhitung pada Senin, 9 Mei 2016 kemarin Dishub telah mensosialisasikan pemindahan tersebut.
Tak itu saja Dishub juga berkordinasi dengan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Kementerian Perhubungan. "BPJT siap bangun empat gate sebagai akses masuk ke jalan tol. Informasinya akan rampung dalam satu bulan pembangunannya. Kami targetkan sebelum musim mudik Lebaran, operasional bus AKAP di Pulogebang bisa dilakukan," kata Andri Yansyah, kemarin.
Andri menjelaskan, kendala utama belum dioperasikanya terminal terbesar se-Asia Tenggara itu adalah belum adanya akses dari terminal menuju jalan tol. Sedangkan untuk kendala sistem, seperti sistem pemantau CCTV yang belum berkomunikasi
dua arah untuk mengatur keluar masuk bus, belum maksimalnya pengisian genset ketika listrik mati dan sebagainya itu bisa dilakukan secara bertahap dengan waktu sekitar 3-4 bulan.
Kendati demikian, Andri berharap agar Kemenhub segera memutuskan pengelolaan terminal kelas A untuk bus AKAP. Sehingga, pengelolaan terminal di Pulogebang langsung sepenuhnya ditangani oleh Kemenhub."Rencananya enam terminal kelas A akan di ambil alih kementerian. Seperti Terminal Kalideres, Kampung Rambutan, Pulogadung, Pasar Minggu, Grogol dan Pulogebang. Kami sudah mengirim surat agar biar saja DKI yang mengelola. Kami masih menunggu keputusannya," ungkapnya.
Pulogebang, Jakarta Timur pada 1 Juni mendatang. Pembangunan empat gate menuju jalan tol diprediksi rampung satu bulan.
Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah mengatakan, saat ini pihaknya sedang menginventaris jumlah bus AKAP dan loket yang dibutuhkan untuk memindahkan separuh bus AKAP dari Terminal Pulogadung ke Pulogebang. Untuk itu, terhitung pada Senin, 9 Mei 2016 kemarin Dishub telah mensosialisasikan pemindahan tersebut.
Tak itu saja Dishub juga berkordinasi dengan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Kementerian Perhubungan. "BPJT siap bangun empat gate sebagai akses masuk ke jalan tol. Informasinya akan rampung dalam satu bulan pembangunannya. Kami targetkan sebelum musim mudik Lebaran, operasional bus AKAP di Pulogebang bisa dilakukan," kata Andri Yansyah, kemarin.
Andri menjelaskan, kendala utama belum dioperasikanya terminal terbesar se-Asia Tenggara itu adalah belum adanya akses dari terminal menuju jalan tol. Sedangkan untuk kendala sistem, seperti sistem pemantau CCTV yang belum berkomunikasi
dua arah untuk mengatur keluar masuk bus, belum maksimalnya pengisian genset ketika listrik mati dan sebagainya itu bisa dilakukan secara bertahap dengan waktu sekitar 3-4 bulan.
Kendati demikian, Andri berharap agar Kemenhub segera memutuskan pengelolaan terminal kelas A untuk bus AKAP. Sehingga, pengelolaan terminal di Pulogebang langsung sepenuhnya ditangani oleh Kemenhub."Rencananya enam terminal kelas A akan di ambil alih kementerian. Seperti Terminal Kalideres, Kampung Rambutan, Pulogadung, Pasar Minggu, Grogol dan Pulogebang. Kami sudah mengirim surat agar biar saja DKI yang mengelola. Kami masih menunggu keputusannya," ungkapnya.
(whb)