Koalisi Buruh Tolak Ahok Satroni Balai Kota DKI
A
A
A
JAKARTA - Koalisi Buruh Tolak Ahok mendatangi Balai Kota DKI Jakarta siang ini. Kedatangan puluhan orang itu untuk meminta agar proyek reklamasi dihentikan secara permanen.
Meski mereka mengetahui sudah ada kesepakatan antara Pemprov DKI dengan Pemerintah Pusat namun mereka meminta agar reklamasi dihentikan permanen.
"Jika tidak dihentikan akan mematikan lingkungan," ujar Koordinator Koalisi Buruh Tolak Ahok, Winarso didepan Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (20/4/2016).
Tak hanya itu mereka juga menyoroti mengenai upah minimum provinsi (UMP) DKI yang saat ini masih banyak tidak menerapkan upah sebesar Rp3,1 juta. (Baca: Rizal Ramli Hentikan Sementara Proyek Reklamasi Teluk Jakarta)
Tak hanya Buruh, ditempat yang sama Koordinator BEM se-Indonesia, Bagus dan teman-temannya juga berorasi dengan hal yang sama. Kepada wartawan mereka mengkritisi penggusuran Ahok yang dinilai tidak manusiawi.
"Penggusuran sangat tidak manusiawi, kondisi sangat hening tiba-tiba polisi, Satpol PP, datang tanpa ada komunikasi dan pembicaraan yang jelas. Bahkan ibu-ibu ditendang dan diseret. Sebenarnya ada apa dibalik penggusuran ini kenapa seakan-akan ada boneka di atas Ahok," tegas Bagus.
Bahkan meminta agar Ahok pergi ke Luar Batang dan meminta maaf secara langsung atas apa yang dilakukan kepada warga disana.
Meski mereka mengetahui sudah ada kesepakatan antara Pemprov DKI dengan Pemerintah Pusat namun mereka meminta agar reklamasi dihentikan permanen.
"Jika tidak dihentikan akan mematikan lingkungan," ujar Koordinator Koalisi Buruh Tolak Ahok, Winarso didepan Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (20/4/2016).
Tak hanya itu mereka juga menyoroti mengenai upah minimum provinsi (UMP) DKI yang saat ini masih banyak tidak menerapkan upah sebesar Rp3,1 juta. (Baca: Rizal Ramli Hentikan Sementara Proyek Reklamasi Teluk Jakarta)
Tak hanya Buruh, ditempat yang sama Koordinator BEM se-Indonesia, Bagus dan teman-temannya juga berorasi dengan hal yang sama. Kepada wartawan mereka mengkritisi penggusuran Ahok yang dinilai tidak manusiawi.
"Penggusuran sangat tidak manusiawi, kondisi sangat hening tiba-tiba polisi, Satpol PP, datang tanpa ada komunikasi dan pembicaraan yang jelas. Bahkan ibu-ibu ditendang dan diseret. Sebenarnya ada apa dibalik penggusuran ini kenapa seakan-akan ada boneka di atas Ahok," tegas Bagus.
Bahkan meminta agar Ahok pergi ke Luar Batang dan meminta maaf secara langsung atas apa yang dilakukan kepada warga disana.
(ysw)