Tolak Penggusuran Luar Batang, Ahok Diminta Fokus Kasus Reklamasi
A
A
A
JAKARTA - Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia (GMII) menolak penggusuran Luar Batang, Penjaringan, Jakarta Utara yang akan dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada 9 April 2016. Pasalnya, di wilayah itu terdapat nilai sejarah yang seharusnya dilestarikan bukan justru dimusnahkan.
Ketua Umum Pengurus Nasional (Ketum PN) GMII, M Niko Kapisan mengatakan, seyogianya Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utama menolak penggusuran itu. Karena, menurut dia, di wilayah itu terdapat nilai-nilai budaya yang sudah sepantasnya dipertahankan.
"Harusnya masalah Luar Batang, Pemkot justru mendorong Luar Batang untuk menjadi aset akar budaya Jakarta yang religius untuk dilakukan pengembangan dan perbaikan yang bagus. Karena Habib Husen Alaydrus yang mendirikan masjid Luar Batang merupakan tokoh religius yang banyak jasanya bagi kehidupan religius dan perkembangan Jakarta melawan penjajahan dan kebodohan," kata Niko kepada Sindonews, Jumat (8/4/2016).
Niko juga mengatakan, seharusnya Ahok sadar, jika jabatannya sekarang bukanlah hasil yang diraihnya melainkan warisan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Maka itu, dia meminta, agar Ahok tidak semena-mena dalam masa kepemimpinan yang hanya tinggal menghitung waktu.
"Jadi kami mengharap Ahok yang bukan orang Jakarta, dan dahulu saya yakini pada waktu Pilgub (2012) orang bukan pilih Ahok, tapi milih Jokowi. Ahok hanya melanjutkan kepemimpinan Jokowi di Jakarta agar tidak memimpin Jakarta dengan penuh konflik, dan tidak mencirikan kepemimpinan sesuai dengan kultur bangsa Indonesia yang ramah dan toleran," tuturnya. (Baca: Ahok Ogah Ladeni Tantangan Yusril untuk Berdebat)
Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta ini menyarankan, agar mantan politikus Partai Gerindra itu lebih fokus pada kerja nyata dalam pembangunan Jakarta. Selain itu, Ahok juga diminta fokus dalam kasus suap reklamasi teluk Jakarta yang menyeret anggota DPRD DKI, M Sanusi.
"Fokus pada pembangunan SDM dan pendidikan serta layanan kesehatan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat Jakarta. Mending Ahok fokus pada kasus yang sedang ramai yaitu Raperda reklamasi, Sumber Waras, dan masalah kemacetan lalu lintas di Jakarta yang semakin hari Pemprov DKI tidak bisa memberikan solusi yang semakin baik ke depannya," tutur Niko.
Mantan Wakil Ketua KNPI DKI Jakarta ini mengatakan, Ahok tampak tidak serius untuk membangun Jakarta. Pasalnya, dia menilai, Ahok lebih suka membuat kebijakan yang kontroversial dan tidak pro rakyat.
"Buktinya penyerapan APBD Jakarta Tahun 2015 sangat rendah, dan hasil audit BPK juga dari WTP menjadi WDP," tegas Niko. (Baca: Kampung Luar Batang Akan Digusur 9 April Mendatang)
Ketua Umum Pengurus Nasional (Ketum PN) GMII, M Niko Kapisan mengatakan, seyogianya Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utama menolak penggusuran itu. Karena, menurut dia, di wilayah itu terdapat nilai-nilai budaya yang sudah sepantasnya dipertahankan.
"Harusnya masalah Luar Batang, Pemkot justru mendorong Luar Batang untuk menjadi aset akar budaya Jakarta yang religius untuk dilakukan pengembangan dan perbaikan yang bagus. Karena Habib Husen Alaydrus yang mendirikan masjid Luar Batang merupakan tokoh religius yang banyak jasanya bagi kehidupan religius dan perkembangan Jakarta melawan penjajahan dan kebodohan," kata Niko kepada Sindonews, Jumat (8/4/2016).
Niko juga mengatakan, seharusnya Ahok sadar, jika jabatannya sekarang bukanlah hasil yang diraihnya melainkan warisan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Maka itu, dia meminta, agar Ahok tidak semena-mena dalam masa kepemimpinan yang hanya tinggal menghitung waktu.
"Jadi kami mengharap Ahok yang bukan orang Jakarta, dan dahulu saya yakini pada waktu Pilgub (2012) orang bukan pilih Ahok, tapi milih Jokowi. Ahok hanya melanjutkan kepemimpinan Jokowi di Jakarta agar tidak memimpin Jakarta dengan penuh konflik, dan tidak mencirikan kepemimpinan sesuai dengan kultur bangsa Indonesia yang ramah dan toleran," tuturnya. (Baca: Ahok Ogah Ladeni Tantangan Yusril untuk Berdebat)
Mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Jakarta ini menyarankan, agar mantan politikus Partai Gerindra itu lebih fokus pada kerja nyata dalam pembangunan Jakarta. Selain itu, Ahok juga diminta fokus dalam kasus suap reklamasi teluk Jakarta yang menyeret anggota DPRD DKI, M Sanusi.
"Fokus pada pembangunan SDM dan pendidikan serta layanan kesehatan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat Jakarta. Mending Ahok fokus pada kasus yang sedang ramai yaitu Raperda reklamasi, Sumber Waras, dan masalah kemacetan lalu lintas di Jakarta yang semakin hari Pemprov DKI tidak bisa memberikan solusi yang semakin baik ke depannya," tutur Niko.
Mantan Wakil Ketua KNPI DKI Jakarta ini mengatakan, Ahok tampak tidak serius untuk membangun Jakarta. Pasalnya, dia menilai, Ahok lebih suka membuat kebijakan yang kontroversial dan tidak pro rakyat.
"Buktinya penyerapan APBD Jakarta Tahun 2015 sangat rendah, dan hasil audit BPK juga dari WTP menjadi WDP," tegas Niko. (Baca: Kampung Luar Batang Akan Digusur 9 April Mendatang)
(mhd)