Percaya Kinerja PNS, Djarot: Saya Tak Butuh Staf Khusus
A
A
A
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengaku selama menjabat sebagai Wali Kota Blitar hingga saat ini tidak memiliki staf khusus.
“Saya selama 10 tahun menjadi Wali Kota Blitar, tidak pernah ada staf khusus,” kata Djarot di Jakarta Barat, Jumat (8/4/2016).
Djarot beralasan karena dirinya percaya pada kinerja birokrasi pegawai negeri sipil (PNS) di jajaran pemerintahan daerah yang dipimpinnya.
“Karena saya percaya sama birokrasi (pemerintah). Kami manfaatin betul birokrasi. Kami tidak pernah tergantung pada staf-staf khusus seperti itu,” ujarnya.
Menurutnya, staf khusus hanyalah memberikan masukan sementara masalah kepemerintahan dan kemasyarakatan.
“Staf khusus itu tugasnya hanya kasih masukan saja. Jadi selama ini saya tidak pernah pakai staf khusus. Dengan cara itu, pengambilan keputusan kita betul-betul tidak berdasarkan pada satu orang. No,” tegasnya.
Dirinya menceritakan pernah mempekerjakan staf khusus untuk mendampingi Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar membangun Perpustakaan Khusus Bung Karno di Blitar.
“Karena desainnya khusus, orang arsitektur yang mengerti betul sejarah saya ambil. Ya saya ambil orang Jakarta lho, namanya Profesor Gunawan, orang Universitas Indonesia. Kenapa? Karena dia tahu persis dan dia tidur di rumahku ini. Orangnya sudah tua,” paparnya.
“Saya selama 10 tahun menjadi Wali Kota Blitar, tidak pernah ada staf khusus,” kata Djarot di Jakarta Barat, Jumat (8/4/2016).
Djarot beralasan karena dirinya percaya pada kinerja birokrasi pegawai negeri sipil (PNS) di jajaran pemerintahan daerah yang dipimpinnya.
“Karena saya percaya sama birokrasi (pemerintah). Kami manfaatin betul birokrasi. Kami tidak pernah tergantung pada staf-staf khusus seperti itu,” ujarnya.
Menurutnya, staf khusus hanyalah memberikan masukan sementara masalah kepemerintahan dan kemasyarakatan.
“Staf khusus itu tugasnya hanya kasih masukan saja. Jadi selama ini saya tidak pernah pakai staf khusus. Dengan cara itu, pengambilan keputusan kita betul-betul tidak berdasarkan pada satu orang. No,” tegasnya.
Dirinya menceritakan pernah mempekerjakan staf khusus untuk mendampingi Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar membangun Perpustakaan Khusus Bung Karno di Blitar.
“Karena desainnya khusus, orang arsitektur yang mengerti betul sejarah saya ambil. Ya saya ambil orang Jakarta lho, namanya Profesor Gunawan, orang Universitas Indonesia. Kenapa? Karena dia tahu persis dan dia tidur di rumahku ini. Orangnya sudah tua,” paparnya.
(ysw)