Habib Rizieq Sebut Ahok Pura-pura Jujur
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq meminta agar DPRD DKI tidak melindungi orang jahat yang berselimut kejujuran. Rizieq mengaku orang seperti itu ada pada diri Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Jangan-jangan di depan warga DKI Jakarta dia (Ahok) berpura-pura jujur padahal jelas-jelas dia salah," ujar Rizieq didepan Anggota DPRD DKI Jakarta, Ruang Rapat, Lantai 3 Gedung Lama DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (4/4/2016).
Habib meminta hal yang harus dilakukan oleh DPRD untuk kembali mengagendakan Rapat Paripurna Hak Menyatakan Pendapat (HMP) yang pernah diajukan oleh DPRD DKI Jakarta kepada Ahok.
"Kami mempertanyakan kenapa rapat paripurna tidak jalan lagi. Padahal jelas-jelas hasilnya hak angket itu sudah diputuskan Ahok bersalah dan melanggar sejumlah perundang-undangan," tukasnya.
Kemudian ditempat yang sama Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik yang menemui Habib Rizieq dan kawan-kawan itu menjelaskan mengapa rapat paripurna itu tidak dilanjutkan lagi.
"Karena waktu itu tidak kuorum, jadi belum putus, masih kami ditunda. Jadi kita tunggu saja kesadaran anggota yang waktu itu tidak hadir sehingga belum kuorum," tukas Taufik.
"Jangan-jangan di depan warga DKI Jakarta dia (Ahok) berpura-pura jujur padahal jelas-jelas dia salah," ujar Rizieq didepan Anggota DPRD DKI Jakarta, Ruang Rapat, Lantai 3 Gedung Lama DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (4/4/2016).
Habib meminta hal yang harus dilakukan oleh DPRD untuk kembali mengagendakan Rapat Paripurna Hak Menyatakan Pendapat (HMP) yang pernah diajukan oleh DPRD DKI Jakarta kepada Ahok.
"Kami mempertanyakan kenapa rapat paripurna tidak jalan lagi. Padahal jelas-jelas hasilnya hak angket itu sudah diputuskan Ahok bersalah dan melanggar sejumlah perundang-undangan," tukasnya.
Kemudian ditempat yang sama Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik yang menemui Habib Rizieq dan kawan-kawan itu menjelaskan mengapa rapat paripurna itu tidak dilanjutkan lagi.
"Karena waktu itu tidak kuorum, jadi belum putus, masih kami ditunda. Jadi kita tunggu saja kesadaran anggota yang waktu itu tidak hadir sehingga belum kuorum," tukas Taufik.
(ysw)