Baru Realisasikan 25% PJU, Depok Minim Penerangan Jalan

Minggu, 13 Maret 2016 - 07:29 WIB
Baru Realisasikan 25% PJU, Depok Minim Penerangan Jalan
Baru Realisasikan 25% PJU, Depok Minim Penerangan Jalan
A A A
DEPOK - Dari 25.311 titik penerangan jalan umum (PJU) di Kota Depok, Jawa Barat baru terealisasi sekitar 25%. Pasalnya, hingga saat ini pemerintah baru mengerjakan 6.587 PJU yang tersebar di jalan negara,provinsi, kota dan lingkungan.

Kepala UPT PJU Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Bogi Sonjaya mengatakan, saat ini masih diperlukan PJU di 18.355 titik berdasarkan pada kajian tahun 2009. Hampir sebagian besar PJU di Depok sudah seharusnya direhabilitasi karena jaringannya sudah tua.

"Rata-rata dibangun tahun 2004," kata Bogi kepada wartawan di Depok, Sabtu 12 Maret 2016.

Diprediksi target pemenuhan kebutuhan PJU selesai dalam waktu lima tahun. Tiap tahun diperlukan dana sebesar Rp18 miliar. Sedangkan sekarang, Depok baru mampu mengalokasikan anggaran untuk pemasangan 300-500 PJU. "Setiap tahun selalu ada penambahan. Tapi, tidak lebih dari 500 titik," tandasnya.

Harga satu titik PJU yang konvensional dengan satang angsa yang menempel di tiang PLN sebesar Rp2 juta hingga Rp4 juta. Sedangkan, bila menggunakan tiang sendiri Rp10 juta. Saat ini di Depok masih banyak yang gabung dengan tiang PLN.

Untuk itu, pihaknya mendorong agar pengembang perumahan menyediakan PJU sebagai fasos fasum yang wajib mereka penuhi. Tahun 2016, pemerintah bakal melakukan pemasangan PJU di jalan lingkungan sebanyak 292 unit, jalan kota stang 580 dan uji coba PJU LED 60 unit di tengah kota. "Total anggaran sebesar Rp600 juta untuk jalan lingkungan dan jalan kota Rp2,86 miliar," ucapnya.

Tercatat saat ini ada 3.500-4.000 PJU yang mengalami kerusakan. Selain kerusakan, banyak orang tidak bertanggung jawab mencuri kabel dan panel PJU. "Pencurian pernah terjadi di Jalan Arif Rahman Hakim," katanya.

Dikatakan standar jarak memasang PJU sekitar 35-40 meter. Tapi, di Depok masih berjarak 60-70 meter antar PJU. Bahkan, masih banyak blank spot atau tidak ada sama sekali lampu PJU.

Titik blank spot berada di Jalan Raya Citayam, Krukut dan Grogol. Di lokasi tersebut memang rawan terjadi tindak kriminal. "Bahkan, lokasi begal," ucapnya.

Untuk Jalan Juanda, kata dia, ketersediaan PJU memang sudah cukup dengan jarak 35 meter antar tiang PJU. Namun, di Jalan Juanda penerangannya belum ideal karena menggunakan panel IP54, yang reflektornya rentan terganggu, dan menyebabkan penerangan tidak sempurna. Dia meyakini jika PJU terpenuhi maka tingkat kejahatan jalanan bisa diminimalisir.

"Sejauh ini Dishub juga telah berkoordinasi agar pemerintah pusat maupun provinsi bisa membantu penerangan jalan di Depok. Tapi, belum pernah disetujui," katanya.

Anggota Komisi C DPRD Kota Depok Azhari mengatakan, fasilitas PJU yang disediakan pemerintah masih minim. Bahkan, dari kajian komisi, Depok masih kekurangan belasan ribu PJU di 11 kecamatan. "Masih banyak jalan yang gelap dan rawan terjadi tindak kriminalitas maupun kecelakaan," katanya.

Dia mengkritisi banyaknya PJU yang tidak berfungsi. Misalnya di kawasan Sukmajaya. Dengan memaksimalkan penerangan di jalan, menurutnya Depok bisa mengurangi ekses tawuran, balap liar dan remaja perempuan yang bermain di jalan.

Menurutnya, beberapa titik seperti di Jalan Raya Citayam, Proklamasi Sukmajaya, Cisalak di kawasan Tol Cijago, sangat minim penerangan jalan. Musababnya, banyak muda-mudi yang bertindak negatif di kawasan tersebut saat malam hari. "Depok baru bisa merealisasikan sekitar 2.200 PJU," ujarnya.

Kasat Lantas Polresta Depok Kompol Sutomo mengatakan minimnya penerangan lampu PJU memicu tindak kriminalitas jalanan dan kecelakaan kendaraan bermotor. Menurutnya, penerangan jalan di Depok, memang belum maksimal. "Bahkan, minimnya penerangan jalan menyumbang angka kecelakaan sebesar 20 persen," katanya.

PILIHAN:

DPRD Desak Pemkot Depok Pasang PJU & CCTV di Jalan Raya
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1966 seconds (0.1#10.140)