Kalijodo Akan Digusur, Ini Keluh Kesah PSK hingga Pedagang

Rabu, 17 Februari 2016 - 20:50 WIB
Kalijodo Akan Digusur, Ini Keluh Kesah PSK hingga Pedagang
Kalijodo Akan Digusur, Ini Keluh Kesah PSK hingga Pedagang
A A A
JAKARTA - Rencana relokasi yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta untuk warga Kalijodo membuat ekonomi masyarakat setempat perlahan mati suri. Denyut aktivitas kawasan yang dikenal sebagai lokasi prostitusi kelas bawah tak lagi bergairah semenjak sejumlah aparat berpakaian preman ditempatkan di lokasi tersebut.

Pantauan Sindonews, Rabu (17/2/2016) mati surinya kawasan Kalijodo mulai terasa sejak Senin 15 Februari 2016 malam lalu. Di hari itu, sejumlah aparat baik kepolisian maupun TNI tampak berjaga di kawasan itu menjelang azan magrib berkumandang.

Hinggar bingar dan hentakan musik yang biasa terdengar kini tak lagi dapat didengar. Sejumlah kafe dan pub pun tutup, Begitu pun dengan sejumlah PSK sudah tak terlihat lagi menjajakan diri

Lastri (40), seorang penjual makanan di kawasan itu mengatakan, rencana penertiban Kalijodo membuat barang dagangannya sepi pembeli. Jangankan mendapatkan pemesanan dari pengunjung, para PSK pun tidak ada yang memesan makanan seperti nasi goreng, pecel lele dan ayam goreng yang bisa dijualnya.

Hal ini membuat omzet dagangan pun mengalami penurunan, bila setiap harinya mampu mendapatkan keuntungan bersih sebanyak hari Rp400.000, sejak Senin lalu omszt bersih pun hanya mencapai Rp150.000.

"Nah hari ini saya tutup, dari pada enggak ada yang beli," keluh Lastri yang tinggal di RT 06/05, Penjagalan, Penjaringan, Jakarta Utara, kemarin. Kondisi ini akan membuat ekonomi ibu anak tiga ini menjadi lumpuh, terlebih beberapa kafe maupun rumah bordir telah menjalin kerja sama dengannya untuk urusan cuci pakaian kotor.

"Satu tempat saya di gaji Rp1,3 juta sebulan," tuturnya. Hal sama juga diungkapkan Yati (33), yang memiliki warung klontong di pinggiran tanggul BKB. Semenjak isu berhembus tentang relokasi Kalijodo, omzet penghasilannya menjadi berkurang.

Uang Rp1 juta hasil penjualan barang dagangan yang biasanya didapat kini tak lagi dirasakan. "Jangankan pembeli, orang-orang yang sekedar nongkrong saja banyak yang enggak mau," keluh Yati.

Yati menambahkan, pada Selasa 16 Februari 2016 malam, banyak PSK memilih mudik ke kampungnya semenjak kafe-kafe tutup. Salah seorang PSK, Indah (19) mengungkapkan, akan pulang ke kampung halamannya di Bandung, Jawa Barat, "Kalijodo udah enggak kondusif Bang. Saya mau pulang aja," ujarnya.

Terlebih, juragannya yang saat ini bermukim tak menjamin bila Indah akan mendapat pelanggan jika tetap tinggal di Kalijodo. "Juragan bilang kafe sementara tutup. Tapi dia janji kalau buka lagi, bakal kontak aku," tuturnya.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5256 seconds (0.1#10.140)