Pelecehan Seksual Driver Go-Jek Gegerkan Media Sosial
A
A
A
JAKARTA - Seorang driver Go-Jek diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap salah seorang penumpangnya. Kejadian ini mulai beredar di media sosial (medsos), terutama Kaskus yang diposting oleh akun althofstr pada Sabtu 13 Februari 2016.
Akun ini menjelaskan, kalau adik sepupunya yang bernama Nia (17), telah menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan driver Go-Jek yang bernama Iwan. Nia adalah siswi SMA yang berada di wilayah Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Walaupun mengantarkan Nia, sang driver kerap berbincang galor ngidul, bahkan hingga ke hal yang berbau pornografi.
"Awalnya di tengah perjalanan sang driver menceritakan masalah seksnya kepada adik saya (Nia). Tapi adik saya tidak menanggapi hal tersebut," tulis akun yang juga mengaku sebagai kakak sepupu Nia.
Akun ini menjelaskan, selama perjalanan Nia tidak merespon perbincangan yang dikeluarkan oleh driver Go-Jek itu. Namun, kejadian yang tak senonoh dilakukan pelaku saat korban hendak membayar ongkosnya.
"Saat adik saya membayar, sang driver (Irwan) berani memegang dan menahan tangan, merangkul tubuh, menempelkan mukanya ke leher adik saya. Adik saya mencoba mendorong driver tersebut untuk melawan, tetapi driver yang sudah nekat itu berani melakukan yang paling tidak sopan yaitu memegang bokong dan kemaluan adik saya," tuturnya.
Maka itu, pihak keluarga mengaku marah dan sangat terpukul dengan layanan transportasi berbasis online itu. Kekecewaan kembali menghampiri keluarga Nia saat mereka mendatangi kantor Go-Jek di Kemang, Jakarta Selatan namun tidak direspon dengan baik. (Baca: Gegerkan Media Sosial, Driver Go-Jek Dipecat)
"Saya dan keluarga sangat kecewa dengan prilaku driver Go-Jek seperti ini. Ditambah lagi ketika kami melakukan pengaduan ke pihak Go-Jek, pihak Go-Jek seperti tidak menanggapi hal ini dengan serius, dengan lambatnya tanggapan dan tidak mau mengkonfirmasi sanksi apa yang diberikan Go-Jek kepada sang driver," keluhnya.
Bahkan, keluarga Nia meminta pihak Go-Jek untuk memfasilitasi bertemu dengan Iwan. Namun, pihak Go-Jek tidak mengindahkan hal tersebut. "Saya sempat meminta pihak Go-Jek memfasilitasi kami selaku keluarga korban dengan driver sebagai pelaku, hal seperti ini pun sama sekali tidak dilakukan perusahaan layanan jasa besar itu," sesalnya.
Akibat mendapatkan respon yang kurang baik dari pihak Go-Jek, keluarga korban melaporkan kasus ini kepada pihak yang berwajib. Karena, keluarga Nia khawatir pelaku masih berkeliaran dan dapat mengancam keselamatan orang lain.
"Kami sekeluarga melaporkan kejadian ini ke pihak yang berwajib, untuk segera menegur pihak Go-Jek dan menangkap pelaku agar mempertanggungjawabkan perilakunya terhadap konsumsen," tuturnya.
Dia juga menghimbau kepada pelanggan ojek berbasis online agar tetap berhati-hati. Karena, kejadian ini bisa terjadi kepada siapa saja. "Saya menghimbau untuk berhati-hati dalam menggunakan layanan jasa Go-Jek. Agar kejadian ini tidak terulang kepada orang lain. Orang-orang terdekat dan yang kita sayangi," imbuhnya.
PILIHAN:
Pengemudi Go-Jek Ditembak Saat Melintas di Kemang
Mau Ditertibkan, Ini Kata Penguasa Kalijodo
Akun ini menjelaskan, kalau adik sepupunya yang bernama Nia (17), telah menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan driver Go-Jek yang bernama Iwan. Nia adalah siswi SMA yang berada di wilayah Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Walaupun mengantarkan Nia, sang driver kerap berbincang galor ngidul, bahkan hingga ke hal yang berbau pornografi.
"Awalnya di tengah perjalanan sang driver menceritakan masalah seksnya kepada adik saya (Nia). Tapi adik saya tidak menanggapi hal tersebut," tulis akun yang juga mengaku sebagai kakak sepupu Nia.
Akun ini menjelaskan, selama perjalanan Nia tidak merespon perbincangan yang dikeluarkan oleh driver Go-Jek itu. Namun, kejadian yang tak senonoh dilakukan pelaku saat korban hendak membayar ongkosnya.
"Saat adik saya membayar, sang driver (Irwan) berani memegang dan menahan tangan, merangkul tubuh, menempelkan mukanya ke leher adik saya. Adik saya mencoba mendorong driver tersebut untuk melawan, tetapi driver yang sudah nekat itu berani melakukan yang paling tidak sopan yaitu memegang bokong dan kemaluan adik saya," tuturnya.
Maka itu, pihak keluarga mengaku marah dan sangat terpukul dengan layanan transportasi berbasis online itu. Kekecewaan kembali menghampiri keluarga Nia saat mereka mendatangi kantor Go-Jek di Kemang, Jakarta Selatan namun tidak direspon dengan baik. (Baca: Gegerkan Media Sosial, Driver Go-Jek Dipecat)
"Saya dan keluarga sangat kecewa dengan prilaku driver Go-Jek seperti ini. Ditambah lagi ketika kami melakukan pengaduan ke pihak Go-Jek, pihak Go-Jek seperti tidak menanggapi hal ini dengan serius, dengan lambatnya tanggapan dan tidak mau mengkonfirmasi sanksi apa yang diberikan Go-Jek kepada sang driver," keluhnya.
Bahkan, keluarga Nia meminta pihak Go-Jek untuk memfasilitasi bertemu dengan Iwan. Namun, pihak Go-Jek tidak mengindahkan hal tersebut. "Saya sempat meminta pihak Go-Jek memfasilitasi kami selaku keluarga korban dengan driver sebagai pelaku, hal seperti ini pun sama sekali tidak dilakukan perusahaan layanan jasa besar itu," sesalnya.
Akibat mendapatkan respon yang kurang baik dari pihak Go-Jek, keluarga korban melaporkan kasus ini kepada pihak yang berwajib. Karena, keluarga Nia khawatir pelaku masih berkeliaran dan dapat mengancam keselamatan orang lain.
"Kami sekeluarga melaporkan kejadian ini ke pihak yang berwajib, untuk segera menegur pihak Go-Jek dan menangkap pelaku agar mempertanggungjawabkan perilakunya terhadap konsumsen," tuturnya.
Dia juga menghimbau kepada pelanggan ojek berbasis online agar tetap berhati-hati. Karena, kejadian ini bisa terjadi kepada siapa saja. "Saya menghimbau untuk berhati-hati dalam menggunakan layanan jasa Go-Jek. Agar kejadian ini tidak terulang kepada orang lain. Orang-orang terdekat dan yang kita sayangi," imbuhnya.
PILIHAN:
Pengemudi Go-Jek Ditembak Saat Melintas di Kemang
Mau Ditertibkan, Ini Kata Penguasa Kalijodo
(mhd)