Curanmor Berpistol Ciut Hadapi Ibu Rumah Tangga di Pondok Gede
A
A
A
BEKASI - Seorang ibu rumah tangga di Pondok Gede berhasil menggagalkan aksi pencurian sepeda motor milik anaknya. Bahkan ibu rumah tangga itu berhasil merebut senjata api yang digunakan para pelaku.
Peristiwa perampokan itu terjadi sekitar pukul 21.00 WIB, Selasa 9 Februari 2016 malam itu menimpa korban Bagus Aditya Aritonang (18).
Saat itu, Bagus hendak memarkirkan sepeda motor Kawasaki Ninja bernopol B 3907 KTQ ke teras rumah. Tak disangka, Bagus dipepet empat pria yang tak dikenalnya menggunakan dua unit motor jenis matik.
"Dua pria turun dari motor dan memaksa saya menyerahkan sepeda motor," kata Bagus kepada wartawan. Tak terima dirampas, kemudian Bagus berusaha melawan dan mempertahankan sepeda motornya.
Di bawah todongan pistol, Bagus justru menangkis pistol pelaku dan keduanya terlibat perkelahian. Rekan pelaku lainnya, berusaha menolong rekannya dengan memukul Bagus hingga tersungkur di tepi jalan sambil melepas tembakan.
Tiga tembakan ke arah udara dan dua tembakan ke arah Bagus. Nahas satu dari lima tembakan itu, rupanya mengenai paha kanan korban dan Bagus langsung berteriak meminta pertolongan.
Mendengar suara tembakan itu, ibu korban bernama Nuraini Rais Aritonang (54) yang berada di dalam rumah langsung bergegas ke teras rumah untuk mengeceknya.
Perempuan paruh baya itu terkejut, mendapati anaknya meringkuk kesakitan. Bahkan, kepala Bagus dalam kondisi ditodong pistol.
Tanpa memikirkan keselamatannya, Nuraini bergegas merebut pistol yang ditodongkan pelaku ke arah anaknya. Panik pistol milik para perampok berpindah tangan dan kembali ditodongkan kepada mereka, para perampok kemudian bergegas melarikan diri ke arah wilayah Jatiasih, Kota Bekasi.
"Saya refleks mengambil pistolnya karena melihat pelaku menodongkan pistolnya ke kepala anak saya si Bagus," kata Nuraini.
Mereka panik, karena peluru di dalam pistol yang direbut Nuraini masih utuh. Sementara peluru di pistol yang dipakai pelaku telah kosong setelah mereka mengumbar tembakan.
Bahkan, para pelaku tetap berusaha mengambil motor Ninja korban yang telah terjatuh. Satu pelaku di antaranya, berusaha mengambil motor Honda Beat bernopol B 3349 FFY milik pelaku yang diparkir di depan rumah korban.
Dengan sigap, Nuraini justru monodong balik penjahat menggunakan pistol tersangka. "Kau ambil motor anakku, ku pecahkan pala (kepala) kau," kata Nuraini kepada wartawan.
Kapolsek Pondok Gede, Kompol Sukadi membenarkan peristiwa perampokan tersebut. Menurutnya, ibu rumah tangga yang berhasil menggagalkan aksi kawanan perampok di rumahnya adalah adik Inspektur Jendral (purn) Edward Aritonang.
Sebelum pensiun, Edward adalah Kapolda Jawa Tengah dan sempat menjabat sebagai Kadiv Humas Mabes Polri saat berpangkat Brigadir Jendral.
"Aksi heroik yang dilakukan Nurani Rais Aritonang cukup berbahaya, namun patut diacungkan jempol," katanya.
Sukadi menegaskan, penyidik masih memburu pelaku yang diduga berjumlah empat orang. Dalam aksinya, pelaku juga diduga menggunakan senjata api rakitan jenis revolver.
"Pistol yang digunakan pelaku dan motornya sudah dibawa ke kantor untuk penyelidikan," jelasnya. Kini, kasus perampokan ini ditangani Polsek Pondok Gede dan Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Bekasi Kota.
Peristiwa perampokan itu terjadi sekitar pukul 21.00 WIB, Selasa 9 Februari 2016 malam itu menimpa korban Bagus Aditya Aritonang (18).
Saat itu, Bagus hendak memarkirkan sepeda motor Kawasaki Ninja bernopol B 3907 KTQ ke teras rumah. Tak disangka, Bagus dipepet empat pria yang tak dikenalnya menggunakan dua unit motor jenis matik.
"Dua pria turun dari motor dan memaksa saya menyerahkan sepeda motor," kata Bagus kepada wartawan. Tak terima dirampas, kemudian Bagus berusaha melawan dan mempertahankan sepeda motornya.
Di bawah todongan pistol, Bagus justru menangkis pistol pelaku dan keduanya terlibat perkelahian. Rekan pelaku lainnya, berusaha menolong rekannya dengan memukul Bagus hingga tersungkur di tepi jalan sambil melepas tembakan.
Tiga tembakan ke arah udara dan dua tembakan ke arah Bagus. Nahas satu dari lima tembakan itu, rupanya mengenai paha kanan korban dan Bagus langsung berteriak meminta pertolongan.
Mendengar suara tembakan itu, ibu korban bernama Nuraini Rais Aritonang (54) yang berada di dalam rumah langsung bergegas ke teras rumah untuk mengeceknya.
Perempuan paruh baya itu terkejut, mendapati anaknya meringkuk kesakitan. Bahkan, kepala Bagus dalam kondisi ditodong pistol.
Tanpa memikirkan keselamatannya, Nuraini bergegas merebut pistol yang ditodongkan pelaku ke arah anaknya. Panik pistol milik para perampok berpindah tangan dan kembali ditodongkan kepada mereka, para perampok kemudian bergegas melarikan diri ke arah wilayah Jatiasih, Kota Bekasi.
"Saya refleks mengambil pistolnya karena melihat pelaku menodongkan pistolnya ke kepala anak saya si Bagus," kata Nuraini.
Mereka panik, karena peluru di dalam pistol yang direbut Nuraini masih utuh. Sementara peluru di pistol yang dipakai pelaku telah kosong setelah mereka mengumbar tembakan.
Bahkan, para pelaku tetap berusaha mengambil motor Ninja korban yang telah terjatuh. Satu pelaku di antaranya, berusaha mengambil motor Honda Beat bernopol B 3349 FFY milik pelaku yang diparkir di depan rumah korban.
Dengan sigap, Nuraini justru monodong balik penjahat menggunakan pistol tersangka. "Kau ambil motor anakku, ku pecahkan pala (kepala) kau," kata Nuraini kepada wartawan.
Kapolsek Pondok Gede, Kompol Sukadi membenarkan peristiwa perampokan tersebut. Menurutnya, ibu rumah tangga yang berhasil menggagalkan aksi kawanan perampok di rumahnya adalah adik Inspektur Jendral (purn) Edward Aritonang.
Sebelum pensiun, Edward adalah Kapolda Jawa Tengah dan sempat menjabat sebagai Kadiv Humas Mabes Polri saat berpangkat Brigadir Jendral.
"Aksi heroik yang dilakukan Nurani Rais Aritonang cukup berbahaya, namun patut diacungkan jempol," katanya.
Sukadi menegaskan, penyidik masih memburu pelaku yang diduga berjumlah empat orang. Dalam aksinya, pelaku juga diduga menggunakan senjata api rakitan jenis revolver.
"Pistol yang digunakan pelaku dan motornya sudah dibawa ke kantor untuk penyelidikan," jelasnya. Kini, kasus perampokan ini ditangani Polsek Pondok Gede dan Satuan Reserse Kriminal (Reskrim) Polresta Bekasi Kota.
(ysw)