Bekasi Terancam Banjir Kiriman dari Bandung
A
A
A
BEKASI - Sebanyak 19 kecamatan di Kabupaten Bekasi berpotensi terkena dampak banjir. Belasan kecamatan tersebut bakal terdampak banjir akibat luapan dari Sungai Citarum.
”Laporan yang masuk sudah ada beberapa desa terkena imbas banjir akibat luapan Sungai Citarum akibat curah hujan tinggi,” ungkap Wakil Bupati Bekasi Rohim Mintareja kepada Sindonews, Selasa 8 Desember 2015.
Rohim menyebut, wilayah dengan potensi banjir tinggi itu berada di daerah dataran bawah. Seperti Muara Gembong, Cabangbungin, Babelan, Tarumajaya, Pebayuran, Cikarang Timur, dan juga sebagian Cikarang Pusat.
"Banjir di Kabupaten Bekasi akibat kiriman air dari Bandung daan Cianjur karena meluapnya Sungai Citarum," ujarnya. Rohim menjelaskan, Kabupaten Bekasi berada di hilir Sungai Citarum, dan kejadian banjir yang sering dialami karena luapan kali dan juga jebolnya tanggul di bantaran kali yang melintasi permukiman warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi Sahat MBJ Nahor mengaku telah melakukan langkah antisipasi jika terjadi bencana banjir. Yaitu dengan menyiapkan tenda-tenda untuk pengungsian, perahu karet, kendaraan dapur umum, dan juga personel siaga bencana yang sudah terlatih sekitar 480 orang.
”Personel sudah kami siagakan, dan banjir memang siklus rutinitas tahunan yang terjadi setiap tahunnya,” ungkapnya.
”Laporan yang masuk sudah ada beberapa desa terkena imbas banjir akibat luapan Sungai Citarum akibat curah hujan tinggi,” ungkap Wakil Bupati Bekasi Rohim Mintareja kepada Sindonews, Selasa 8 Desember 2015.
Rohim menyebut, wilayah dengan potensi banjir tinggi itu berada di daerah dataran bawah. Seperti Muara Gembong, Cabangbungin, Babelan, Tarumajaya, Pebayuran, Cikarang Timur, dan juga sebagian Cikarang Pusat.
"Banjir di Kabupaten Bekasi akibat kiriman air dari Bandung daan Cianjur karena meluapnya Sungai Citarum," ujarnya. Rohim menjelaskan, Kabupaten Bekasi berada di hilir Sungai Citarum, dan kejadian banjir yang sering dialami karena luapan kali dan juga jebolnya tanggul di bantaran kali yang melintasi permukiman warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi Sahat MBJ Nahor mengaku telah melakukan langkah antisipasi jika terjadi bencana banjir. Yaitu dengan menyiapkan tenda-tenda untuk pengungsian, perahu karet, kendaraan dapur umum, dan juga personel siaga bencana yang sudah terlatih sekitar 480 orang.
”Personel sudah kami siagakan, dan banjir memang siklus rutinitas tahunan yang terjadi setiap tahunnya,” ungkapnya.
(whb)