Spanduk Tolak Ahok Bertebaran di Tugu Proklamasi
A
A
A
JAKARTA - Ratusan mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa di depan Tugu Proklamator, Jakarta Pusat menolak kepemimpinan Ahok sebagai Gubernur DKI. Mereka beraksi dengan cara memasang spanduk dan mengumpulkan tanda tangan sebagai bentuk penolakan terhadap Ahok.
Berdasarkan pantauan, seratusan mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia, Gerakan Pemuda Islam, dan ibu-ibu melakukan aksi unjuk rasa di depan Tugu Proklamator pada Selasa (17/11/2015) sore ini.
Mereka melakukan aksi unjuk rasa dengan meneriakan penolakan Ahok sebagai gubernur. Pasalnya, selama Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI, Jakarta semakin terpuruk.
"Kewibawaan, kesopanan, etika kepemimpinan tidak terlihat dalam rezim Ahok, hanya arogansi belaka. Adanya hasil Audit BPK Potensi Kerugian Negara Rp191 miliar yang patut diduga dilakukan Ahok dalam pengadaan Tanah RS Sumber Waras," teriak orator, Wakil Badan Relawan Nasional Kemal di lokasi.
"Jakarta tanpa Ahok. Jakarta aman dan sejahtera. Warga Jakarta pun akan maju. Ahok pun harus angkat kaki dari Jakarta," tambahnya.
Selain itu, orator pun menerangkan, selama Ahok menjadi Gubernur DKI, kerusakan pun terjadi di mana-mana, seperti yang terjadi di Kalibaru. Akibat reklamasi teluk Jakarta yang dilakukan oleh Ahok, nelayan dirugikan.
"Penanganan sampah yang dilakukan oleh Ahok membuat kegaduhan dan ketentraman warga Jakarta, Bekasi, dan Bogor. Rezim Ahok, membunuh mata pencaharian PKL tanpa memberikan relokasi tempat strategis untuk penghasilannya. Pergub yang mengekang kebebasan rakyat Jakarta dan selalu menyalahkan warga Jakarta yang tinggal dibantaran kali sebagai penyebab banjir," tuturnya.
Selain melakukan aksi unras itu, mereka tampak memasang spanduk-spanduk dan mengumpulkan tanda tangan warga sebagai bentuk penolakannya terhadap Ahok. Seperti spanduk yang bertuliskan "Mahabesar Ahok dengan segala perintahnya" dan "Ahok Budak Pemodal,".
Rencananya, ratusan masa itu akan membubarkan dirinya pada sekitar pukul 17.00 WIB. Akibat aksi unras tersebut, jalanan disekutar Tugu Proklamator pun tampak tersendat.
PILIHAN:
Asyik Mesum Terekam CCTV, Sepasang Remaja Diciduk Satpol PP
Incar Haji Lulung, Ahok: Enggak Lah, Gila Apa?
Berdasarkan pantauan, seratusan mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia, Gerakan Pemuda Islam, dan ibu-ibu melakukan aksi unjuk rasa di depan Tugu Proklamator pada Selasa (17/11/2015) sore ini.
Mereka melakukan aksi unjuk rasa dengan meneriakan penolakan Ahok sebagai gubernur. Pasalnya, selama Ahok menjabat sebagai Gubernur DKI, Jakarta semakin terpuruk.
"Kewibawaan, kesopanan, etika kepemimpinan tidak terlihat dalam rezim Ahok, hanya arogansi belaka. Adanya hasil Audit BPK Potensi Kerugian Negara Rp191 miliar yang patut diduga dilakukan Ahok dalam pengadaan Tanah RS Sumber Waras," teriak orator, Wakil Badan Relawan Nasional Kemal di lokasi.
"Jakarta tanpa Ahok. Jakarta aman dan sejahtera. Warga Jakarta pun akan maju. Ahok pun harus angkat kaki dari Jakarta," tambahnya.
Selain itu, orator pun menerangkan, selama Ahok menjadi Gubernur DKI, kerusakan pun terjadi di mana-mana, seperti yang terjadi di Kalibaru. Akibat reklamasi teluk Jakarta yang dilakukan oleh Ahok, nelayan dirugikan.
"Penanganan sampah yang dilakukan oleh Ahok membuat kegaduhan dan ketentraman warga Jakarta, Bekasi, dan Bogor. Rezim Ahok, membunuh mata pencaharian PKL tanpa memberikan relokasi tempat strategis untuk penghasilannya. Pergub yang mengekang kebebasan rakyat Jakarta dan selalu menyalahkan warga Jakarta yang tinggal dibantaran kali sebagai penyebab banjir," tuturnya.
Selain melakukan aksi unras itu, mereka tampak memasang spanduk-spanduk dan mengumpulkan tanda tangan warga sebagai bentuk penolakannya terhadap Ahok. Seperti spanduk yang bertuliskan "Mahabesar Ahok dengan segala perintahnya" dan "Ahok Budak Pemodal,".
Rencananya, ratusan masa itu akan membubarkan dirinya pada sekitar pukul 17.00 WIB. Akibat aksi unras tersebut, jalanan disekutar Tugu Proklamator pun tampak tersendat.
PILIHAN:
Asyik Mesum Terekam CCTV, Sepasang Remaja Diciduk Satpol PP
Incar Haji Lulung, Ahok: Enggak Lah, Gila Apa?
(ysw)