Ahok Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
Ahok Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah ormas yang terdiri dari anak-anak anggota TNI melaporkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ke Polda Metro Jaya. Sebelumnya, mereka telah mensomasi Ahok namun tidak ditanggapi.
Pelapornya adalah dua organisasi massa, yakni Pemuda Panca Marga dan Forum Komunikasi Putra-Putri TNI dan Polri (FKPPI). (Baca: Ahok Tak Terima Dianggap Lecehkan TNI)
Mereka tersinggung dengan ucapan lelaki yang akrab disapa Ahok yang tayang di berbagai media online pada 22 Oktober. Ahok berkoar bahwa dia akan menyuruh TNI yang mengirim sampah ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.
Pengacara sekaligus Anggota FKPPI, Yusuf Kusuma mengatakan, sebenarnya ini masalah Ahok dengan DPRD Bekasi dan TPST Bantar Gebang. Namun justru jadi menyinggung TNI. Makanya Pemuda Panca Marga dan FKPPI tak terima dengan omongan Ahok. (Baca juga: Dinilai Melecehkan, Ahok Diultimatum Keluarga Besar TNI/Polri)
"Kita sudah somasi dua kali agar Ahok meminta maaf. Tapi tak ditanggapi, makanya kami laporkan ke polisi," ujarnya di Polda Metro Jaya, Selasa (3/11/2015).
Yusuf menegaskan, bagian yang membuat tersinggung, yakni pernyataan Ahok yang menyebut akan mengirim TNI untuk mengawal sampah menuju TPST Bantar Gebang apabila tak memperbolehkan sampah DKI Jakarta dibuang kesana. "Itu kan merendahkan sekali. TNI itu tugasnya melindungi masyarakat, bukan justru mengawal sampah," tukasnya.
Namun, ternyata masih ada beberapa bukti yang kurang, makanya laporan Pemuda Panca Marga dan FKPPI belum dikabulkan. "Kami akan lengkapi dulu kekurangannya dalam empat sampai lima hari ini, baru kami datang lagi melapor," ujar Yusuf.
Lebih lanjut, pihaknya ingin melaporkan Ahok dengan pasal 207, 208,310, dan 311 KUHP. Serta juga pasal 27 UU ITE. Saat ditanyakan apakah Pemuda Panca Marga dan FKPPI layak menjadi pelapor dalam kasus ini, Yusuf mengiyakan. "Ini masyarakat saja bisa melaporkan," tegasnya.
PILIHAN:
Pengamat: Ahok Panik BPK Temukan Kasus Sumber Waras
Tukang Ngintip Ditemukan Tewas di Plafon Tetangga
Pelapornya adalah dua organisasi massa, yakni Pemuda Panca Marga dan Forum Komunikasi Putra-Putri TNI dan Polri (FKPPI). (Baca: Ahok Tak Terima Dianggap Lecehkan TNI)
Mereka tersinggung dengan ucapan lelaki yang akrab disapa Ahok yang tayang di berbagai media online pada 22 Oktober. Ahok berkoar bahwa dia akan menyuruh TNI yang mengirim sampah ke Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang.
Pengacara sekaligus Anggota FKPPI, Yusuf Kusuma mengatakan, sebenarnya ini masalah Ahok dengan DPRD Bekasi dan TPST Bantar Gebang. Namun justru jadi menyinggung TNI. Makanya Pemuda Panca Marga dan FKPPI tak terima dengan omongan Ahok. (Baca juga: Dinilai Melecehkan, Ahok Diultimatum Keluarga Besar TNI/Polri)
"Kita sudah somasi dua kali agar Ahok meminta maaf. Tapi tak ditanggapi, makanya kami laporkan ke polisi," ujarnya di Polda Metro Jaya, Selasa (3/11/2015).
Yusuf menegaskan, bagian yang membuat tersinggung, yakni pernyataan Ahok yang menyebut akan mengirim TNI untuk mengawal sampah menuju TPST Bantar Gebang apabila tak memperbolehkan sampah DKI Jakarta dibuang kesana. "Itu kan merendahkan sekali. TNI itu tugasnya melindungi masyarakat, bukan justru mengawal sampah," tukasnya.
Namun, ternyata masih ada beberapa bukti yang kurang, makanya laporan Pemuda Panca Marga dan FKPPI belum dikabulkan. "Kami akan lengkapi dulu kekurangannya dalam empat sampai lima hari ini, baru kami datang lagi melapor," ujar Yusuf.
Lebih lanjut, pihaknya ingin melaporkan Ahok dengan pasal 207, 208,310, dan 311 KUHP. Serta juga pasal 27 UU ITE. Saat ditanyakan apakah Pemuda Panca Marga dan FKPPI layak menjadi pelapor dalam kasus ini, Yusuf mengiyakan. "Ini masyarakat saja bisa melaporkan," tegasnya.
PILIHAN:
Pengamat: Ahok Panik BPK Temukan Kasus Sumber Waras
Tukang Ngintip Ditemukan Tewas di Plafon Tetangga
(ysw)
Explore More