Relokasi PKL Kemayoran Rampung 6 Bulan
A
A
A
JAKARTA - Pemkot Jakarta Pusat menargetkan lokasi relokasi PKL di kawasan Kemayoran ke Blok B I Pengelola Pusat Kawasan Kemayoran (PPKK) atau sebelumnya dikenal Gang Laler rampung enam bulan ke depan.
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Arifin mengungkapkan, hingga kini masih merampungkan desain dan rencana pembangunan area relokasi PKL dengan pihak PPKK dan swasta yang diwakili oleh International Business Company (IBC) sebagai penyandang dana. "Desainnya cukup sederhana, pedagang dibagi menjadi dua zona, yaitu zona kuliner dan zona nonkuliner serta dibangun taman di bagian tengah lokasi sebagai area bermain anak," ungkap Arifin, Minggu 25 Oktober 2015 kemarin.
Menurut Arifin, proses pembangunan area relokasi PKL terus dilakukan, Sudin Binamarga telah melakukan pengerasan lahan yang nantinya akan dilanjutkan pada perbaikan sanitasi tata air. Sudin Pertamanan pun telah diinstruksikan untuk melakukan pemangkasan pohon dan pemetaan lahan yang nantinya akan dijadikan taman.
Sementara itu, Kasudin Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Perdagangan (KUKMP) Jakarta Pusat Richard Bangun mengatakan,masih melakukan pendataan PKL yang berada di sekitar Masjid Akbar, Jalan Jiung dan seputaran Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran.
Pendataan tersebut dikarenakan terbatasnya kios yang tersedia, yakni hanya untuk 1.750 pedagang, antara lain sebanyak 500 pedagang kuliner dan 1250 pedagang nonkuliner. Richard menambahkan, kios yang tersedia tersebut sudah termasuk kios yang diberikan kepada 48 pedagang Poncol yang menjual sparepart motor dan perkakas dan beberapa pedagang JP atau relokasi PKL yang dihapuskan.
Karena terbatas, pihaknya memprioritaskan pedagang yang berdomisili di Kemayoran dan ber-KTP DKI Jakarta terlebih dahulu. "Jadi,nanti data dari kecamatan dan milik kami akan digabung, diperkirakan kurang dari seminggu jumlah pedagang yang masuk sudah terkumpul," jelasnya.
Wakil Wali Kota Jakarta Pusat Arifin mengungkapkan, hingga kini masih merampungkan desain dan rencana pembangunan area relokasi PKL dengan pihak PPKK dan swasta yang diwakili oleh International Business Company (IBC) sebagai penyandang dana. "Desainnya cukup sederhana, pedagang dibagi menjadi dua zona, yaitu zona kuliner dan zona nonkuliner serta dibangun taman di bagian tengah lokasi sebagai area bermain anak," ungkap Arifin, Minggu 25 Oktober 2015 kemarin.
Menurut Arifin, proses pembangunan area relokasi PKL terus dilakukan, Sudin Binamarga telah melakukan pengerasan lahan yang nantinya akan dilanjutkan pada perbaikan sanitasi tata air. Sudin Pertamanan pun telah diinstruksikan untuk melakukan pemangkasan pohon dan pemetaan lahan yang nantinya akan dijadikan taman.
Sementara itu, Kasudin Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Perdagangan (KUKMP) Jakarta Pusat Richard Bangun mengatakan,masih melakukan pendataan PKL yang berada di sekitar Masjid Akbar, Jalan Jiung dan seputaran Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran.
Pendataan tersebut dikarenakan terbatasnya kios yang tersedia, yakni hanya untuk 1.750 pedagang, antara lain sebanyak 500 pedagang kuliner dan 1250 pedagang nonkuliner. Richard menambahkan, kios yang tersedia tersebut sudah termasuk kios yang diberikan kepada 48 pedagang Poncol yang menjual sparepart motor dan perkakas dan beberapa pedagang JP atau relokasi PKL yang dihapuskan.
Karena terbatas, pihaknya memprioritaskan pedagang yang berdomisili di Kemayoran dan ber-KTP DKI Jakarta terlebih dahulu. "Jadi,nanti data dari kecamatan dan milik kami akan digabung, diperkirakan kurang dari seminggu jumlah pedagang yang masuk sudah terkumpul," jelasnya.
(whb)