Direlokasi, Warga Bidaracina Berbagi 1 Unit Rusun untuk 3 KK
A
A
A
JAKARTA - Kendati unit rusunnya banyak yang kosong, kenyataannya banyak warga Bidara Cina yang huniannya terkena proyek normalisasi harus berdesakan menempati satu unit rusun. Bahkan tak sedikit satu unit rusun harus dijejali oleh tiga kepala keluarga (KK).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, adanya satu unit rusun yang dihuni dua atau tiga KK dikarenakan pendekatan yang dilakukan dalam relokasi warga Bidara Cina yang terkena proyek Sodetan Kali Ciliwung adalah pendekatan perbidang tanah, bukan per KK.
"Karena pendekatannya perbidang, maka ada unit rusun yang dihuni dua atau tiga KK. Karena waktu mereka tinggal di Bidara Cina, satu rumah ada dua atau tiga keluarga," ujarnya pada wartawan di Jakarta, Rabu (14/10/2015). (Baca: Mau Digusur, Warga Bidara Cina Tegaskan Ganti Rugi)
Dengan adanya kondisi tersebut, Djarot pun meminta warga Bidara Cina yang sudah pindah dan akan pindah ke Rusunawa Cibesel bersabar. Lebih baik pindah dulu ke rusun, baru nanti akan dicarikan rusunawa lainnya untuk tempat tinggal mereka agar tidak menghuni dua atau lebih KK dalam satu unit. (Baca juga: Pemerintah Tak Akan Ganti Rugi Rumah Warga Bidaracina)
"Jadi masuk saja dulu ke Rusunawa Cibesel. Nah nanti yang kelebihan kapasitas dalam satu unit hunian akan kita masukkan dalam daftar tunggu masuk ke rusun yang sedang dibangun," terangnya.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Daerah DKI Jakarta, Ika Lestari Aji mengatakan dalam satu pekan ini, pihaknya telah merelokasi 84 KK dari dua RW. Yakni RW 05 ada sebanyak 48 KK dan RW 14 sebanyak 37 KK.
"Kapasitasnya Rusunawa Cibesel ada 200 unit. Sekarang yang sudah terisi 56 unit. Masih kosong 144 unit. Mudah-mudahan cukup menampung warga Bidara Cina yang terkena relokasi. Yang penting masuk dulu saja," tutupnya.
PILIHAN:
Atasi Banjir, Ahok Merasa Ditelikung Anak Buahnya
Hilang Nyawa Bayar Nyawa, 2 Jagoan Kampung di Bekasi Dibunuh
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, adanya satu unit rusun yang dihuni dua atau tiga KK dikarenakan pendekatan yang dilakukan dalam relokasi warga Bidara Cina yang terkena proyek Sodetan Kali Ciliwung adalah pendekatan perbidang tanah, bukan per KK.
"Karena pendekatannya perbidang, maka ada unit rusun yang dihuni dua atau tiga KK. Karena waktu mereka tinggal di Bidara Cina, satu rumah ada dua atau tiga keluarga," ujarnya pada wartawan di Jakarta, Rabu (14/10/2015). (Baca: Mau Digusur, Warga Bidara Cina Tegaskan Ganti Rugi)
Dengan adanya kondisi tersebut, Djarot pun meminta warga Bidara Cina yang sudah pindah dan akan pindah ke Rusunawa Cibesel bersabar. Lebih baik pindah dulu ke rusun, baru nanti akan dicarikan rusunawa lainnya untuk tempat tinggal mereka agar tidak menghuni dua atau lebih KK dalam satu unit. (Baca juga: Pemerintah Tak Akan Ganti Rugi Rumah Warga Bidaracina)
"Jadi masuk saja dulu ke Rusunawa Cibesel. Nah nanti yang kelebihan kapasitas dalam satu unit hunian akan kita masukkan dalam daftar tunggu masuk ke rusun yang sedang dibangun," terangnya.
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemerintahan Daerah DKI Jakarta, Ika Lestari Aji mengatakan dalam satu pekan ini, pihaknya telah merelokasi 84 KK dari dua RW. Yakni RW 05 ada sebanyak 48 KK dan RW 14 sebanyak 37 KK.
"Kapasitasnya Rusunawa Cibesel ada 200 unit. Sekarang yang sudah terisi 56 unit. Masih kosong 144 unit. Mudah-mudahan cukup menampung warga Bidara Cina yang terkena relokasi. Yang penting masuk dulu saja," tutupnya.
PILIHAN:
Atasi Banjir, Ahok Merasa Ditelikung Anak Buahnya
Hilang Nyawa Bayar Nyawa, 2 Jagoan Kampung di Bekasi Dibunuh
(ysw)