Banyak Anggaran Aneh, PDIP Walkout di Pembahasan APBD-P Tangsel
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Rapat paripurna pembahasan APBD-P 2015 Kota Tangsel diwarnai aksi walkout dari Fraksi PDIP. Aksi walkout ini dipicu karena PDIP tidak setuju dengan anggaran perubahan yang dianggap aneh.
Tak hanya aksi walkout PDIP, paripurna yang digelar di Aula Gedung Universitas Sahid, Pondok Cabe, Kota Tangsel ini pun tak dihadiri oleh satu anggota pun dari Fraksi Hanura.
Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel yang juga kader PDIP TB Bayu Murdani menyampaikan, dinas di Kota Tangsel banyak minta anggaran dan banyak program di APBD murni. Tetapi hasilnya, ketika disupervisi anggaran dari APBD murni saja tak berjalan maksimal.
Selain itu Bayu menuding dinas di Tangsel juga tak mau terbuka dalam program mata anggaran. "Kami tidak setuju dengan anggaran perubahan. Ada anggaran yang tidak dikoordinasikan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Ada pergeseran perubahan angka yang tidak berdasar. Ini kan tidak benar," tegas Bayu, Selasa (13/10/2015).
Bayu mencontohkan Dinas Perhubungan banyak meminta anggaran tetapi tak terbuka. "Rapat koordinasi saja mereka tidak datang," kata Bayu.
Bayu menambahkan, masih banyak juga SKPD yang hanya menganggarkan honor pegawai honorer tidak sampai setahun. Namun, tetap masih meminta anggaran perubahan yang besar.
Menurut Bayu, hal-hal ini berpotensi menimbulkan kecemburuan dan hal-hal negatif lainnya. "Walkout-nya PDIP tidak berkaitan dengan polemik Pilkada Tangsel 2015. Kami melakukan walkout supaya kemauan pemerintah dan DPRD bisa terakurasi dan tersinkronisasi. Ini masalah badan anggaran, bukan pilkada," kata Bayu
Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany menilai walkout-nya PDIP itu merupakan sebuah dinamika dalam pembahasan APBD-Perubahan."Itu biasa kan gitu dalam pembahasan, dinamika," ujar Airin.
Tak hanya aksi walkout PDIP, paripurna yang digelar di Aula Gedung Universitas Sahid, Pondok Cabe, Kota Tangsel ini pun tak dihadiri oleh satu anggota pun dari Fraksi Hanura.
Wakil Ketua DPRD Kota Tangsel yang juga kader PDIP TB Bayu Murdani menyampaikan, dinas di Kota Tangsel banyak minta anggaran dan banyak program di APBD murni. Tetapi hasilnya, ketika disupervisi anggaran dari APBD murni saja tak berjalan maksimal.
Selain itu Bayu menuding dinas di Tangsel juga tak mau terbuka dalam program mata anggaran. "Kami tidak setuju dengan anggaran perubahan. Ada anggaran yang tidak dikoordinasikan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Ada pergeseran perubahan angka yang tidak berdasar. Ini kan tidak benar," tegas Bayu, Selasa (13/10/2015).
Bayu mencontohkan Dinas Perhubungan banyak meminta anggaran tetapi tak terbuka. "Rapat koordinasi saja mereka tidak datang," kata Bayu.
Bayu menambahkan, masih banyak juga SKPD yang hanya menganggarkan honor pegawai honorer tidak sampai setahun. Namun, tetap masih meminta anggaran perubahan yang besar.
Menurut Bayu, hal-hal ini berpotensi menimbulkan kecemburuan dan hal-hal negatif lainnya. "Walkout-nya PDIP tidak berkaitan dengan polemik Pilkada Tangsel 2015. Kami melakukan walkout supaya kemauan pemerintah dan DPRD bisa terakurasi dan tersinkronisasi. Ini masalah badan anggaran, bukan pilkada," kata Bayu
Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany menilai walkout-nya PDIP itu merupakan sebuah dinamika dalam pembahasan APBD-Perubahan."Itu biasa kan gitu dalam pembahasan, dinamika," ujar Airin.
(whb)