Bobol Minimarket, Mantan Sopir Taksi Didor
A
A
A
JAKARTA - Kawanan pencuri membobol minimarket di Jalan M Saidi Raya, RT 05/01, Petukangan, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Beruntung, ada patroli polisi yang melintas sehingga komplotan tersebut berhasil digulung.
Satu tersangka, yakni Sunarto alias Tato pun di dor lantaran melawan saat hendak dibekuk.
Kapolsek Pesanggrahan Kompol Deddy Arnadi mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (9/10/2015) dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB.
Saat itu, anggotanya yang tengah berpatroli itu melihat adanya mobil Xenia dalam kondisi hidup yang terparkir di pelataran minimarket jalan tersebut.
"Ternyata benar di dalam ada empat orang sedang mengambil barang-barang di minimarket itu. Mereka ngambilin rokok. Saat tahu ada anggota, mereka kabur naik ke plafon dan melompat ke rumah tetangga. Lalu bersembunyi di bawah pohon," ujarnya pada wartawan di Polsek Pesanggrahan, Jumat (9/10/2015).
Menurutnya, saat dikejar oleh anggotanya, kawanan pencuri itu pun melakukan perlawanan. Akibatnya, pihak terpaksa memberikan tembakan peringatan. Namun, bukannya menyerahkan diri, mereka justru semakin gencar melakukan perlawanan dan berusaha kabur.
"Pelaku bawa celurit dan sangkur hendak membahayakan petugas. Mereka melawan akhirnya kami tembak kaki kanan Sunarto alias Tato (42). Lalu kami bawa ke polsek," terangnya.
Sedang tiga orang lainnya, kata Deddy, berhasil kabur dari kejaran polisi. Pihaknya pun lantas melakukan pengejaran ke tempat pelaku yang ada di Manggarai. Namun, saat dilakukan penggerebekan itu, ketiga pelaku tidak ada di rumahnya yang ada di Manggarai.
"Saat digerebek di rumah pelaku. Ketiganya tidak ada. Hanya ada istrinya saja. Mereka kaget. Kini kami tengah menelusuri keberadaan ketiga pelaku itu," tuturnya.
Sejalan dengan Deddy, Kasubnit Reskrim Polsek Pesanggrahan Ipda Budi Bowo Laksoni menerangkan, saat diinterogasi, Sunarto alias Tato mengaku telah berkali-kali melakukan pencurian di toko-toko dan minimarket bersama tiga kawannya itu.
"Awalnya, pukul 01.00 WIB mereka kumpul dahulu di Manggarai di salah satu rumah tersangka. Lalu, mereka menyusuri jalanan sejak dari Manggarai, Casablanca, Permata Hijau, hingga Ciledug. Tapi nihil. Baru pukul 03.00 WIB di Jalan Haji Saidi ada minimarket yang bisa di curi. Mereka lantas beraksi. Mereka spesialis minimarket," tuturnya.
Kini, Sunarto alias Tato yang berprofesi sebagai sopir taksi pun tengah berada di ruang tahanan Polsek Pesanggrahan lantaran di jerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan ancaman hukuman 9 tahun penjara.
"Barang bukti berupa linggis dan gunting besar untuk buka pintu minimarket. Celurit, pisau sangkur yang dipakai pelaku untuk melawan petugas. Kunci L, karung rokok, dan mobil sewaan dengan tukisan Inggris Police yang di pakai untuk beraksi pun kami amankan," tutup Kapolsek Pesanggrahan Kompol Deddy Arnadi.
Deddy pun menambahkan, pihaknya mengimbau pada semua minimarket untuk tidak buka selama 24 jam. Pihaknya pun mengimbau agat pihak minimarket berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk bersama-sama melakukan penjagaan dibtiap malamnya.
Satu tersangka, yakni Sunarto alias Tato pun di dor lantaran melawan saat hendak dibekuk.
Kapolsek Pesanggrahan Kompol Deddy Arnadi mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Jumat (9/10/2015) dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB.
Saat itu, anggotanya yang tengah berpatroli itu melihat adanya mobil Xenia dalam kondisi hidup yang terparkir di pelataran minimarket jalan tersebut.
"Ternyata benar di dalam ada empat orang sedang mengambil barang-barang di minimarket itu. Mereka ngambilin rokok. Saat tahu ada anggota, mereka kabur naik ke plafon dan melompat ke rumah tetangga. Lalu bersembunyi di bawah pohon," ujarnya pada wartawan di Polsek Pesanggrahan, Jumat (9/10/2015).
Menurutnya, saat dikejar oleh anggotanya, kawanan pencuri itu pun melakukan perlawanan. Akibatnya, pihak terpaksa memberikan tembakan peringatan. Namun, bukannya menyerahkan diri, mereka justru semakin gencar melakukan perlawanan dan berusaha kabur.
"Pelaku bawa celurit dan sangkur hendak membahayakan petugas. Mereka melawan akhirnya kami tembak kaki kanan Sunarto alias Tato (42). Lalu kami bawa ke polsek," terangnya.
Sedang tiga orang lainnya, kata Deddy, berhasil kabur dari kejaran polisi. Pihaknya pun lantas melakukan pengejaran ke tempat pelaku yang ada di Manggarai. Namun, saat dilakukan penggerebekan itu, ketiga pelaku tidak ada di rumahnya yang ada di Manggarai.
"Saat digerebek di rumah pelaku. Ketiganya tidak ada. Hanya ada istrinya saja. Mereka kaget. Kini kami tengah menelusuri keberadaan ketiga pelaku itu," tuturnya.
Sejalan dengan Deddy, Kasubnit Reskrim Polsek Pesanggrahan Ipda Budi Bowo Laksoni menerangkan, saat diinterogasi, Sunarto alias Tato mengaku telah berkali-kali melakukan pencurian di toko-toko dan minimarket bersama tiga kawannya itu.
"Awalnya, pukul 01.00 WIB mereka kumpul dahulu di Manggarai di salah satu rumah tersangka. Lalu, mereka menyusuri jalanan sejak dari Manggarai, Casablanca, Permata Hijau, hingga Ciledug. Tapi nihil. Baru pukul 03.00 WIB di Jalan Haji Saidi ada minimarket yang bisa di curi. Mereka lantas beraksi. Mereka spesialis minimarket," tuturnya.
Kini, Sunarto alias Tato yang berprofesi sebagai sopir taksi pun tengah berada di ruang tahanan Polsek Pesanggrahan lantaran di jerat pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan ancaman hukuman 9 tahun penjara.
"Barang bukti berupa linggis dan gunting besar untuk buka pintu minimarket. Celurit, pisau sangkur yang dipakai pelaku untuk melawan petugas. Kunci L, karung rokok, dan mobil sewaan dengan tukisan Inggris Police yang di pakai untuk beraksi pun kami amankan," tutup Kapolsek Pesanggrahan Kompol Deddy Arnadi.
Deddy pun menambahkan, pihaknya mengimbau pada semua minimarket untuk tidak buka selama 24 jam. Pihaknya pun mengimbau agat pihak minimarket berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk bersama-sama melakukan penjagaan dibtiap malamnya.
(ysw)