Polisi Bekuk Komplotan Ustaz Pengganda Uang

Senin, 05 Oktober 2015 - 23:32 WIB
Polisi Bekuk Komplotan Ustaz Pengganda Uang
Polisi Bekuk Komplotan Ustaz Pengganda Uang
A A A
TANGERANG - Komplotan penipu dengan modus menggandakan uang dibekuk aparat Satreskrim Polres Bandara Soekarno-Hatta. Mereka diringkus usai membawa kabur uang Rp90 juta milik pengusaha sawit.

Para pelaku itu ialah, MU alias AA (37), yang mengaku sebagai ustaz, serta rekannya EA alias WA (37), dan EA (53). Dalam, aksinya mereka mengaku bisa menggandakan uang tiga kali lipat.
Kapolres Bandara Soetta AKBP Roycke Langie menjelaskan,
penipuan tersebut berawal ketika Pandi, anak pengusaha sawit di Kalimantan bernama Sobari, mendapat SMS gelap dari pelaku yang mengaku bisa menggandakan uang.

Pandi meresponsnya dan tertarik untuk menggandakan uang. Kemudian Pandi dengan ditemani ayahnya bertemu dengan ketiga pelaku di Terminal I B Bandara Internasional Soetta pada bulan Juni lalu.

Pandi membawa uang Rp200.000 untuk digandakan. Kemudian mereka naik bus menuju Bandung. “Proses penggandaan dilakukan di dalam bus selama perjalanan ke Bandung. Ustaz AA, membungkus uang Rp200.000 milik korban dengan kain putih bergambar tulisan arab warna merah, kemudian didoakan,” jelas Roycke, Senin (5/10/2015).

Setelah tiba di Terminal Leuwi Panjang, Bandung, mereka pergi hotel di kawasan tersebut. Pelaku memberikan kain kepada korban di sebuah ruang gelap. Saat dibuka ternyata uang korban berubah menjadi Rp5 juta.

Melihat uang anaknya bertambah, Sobari tertarik. Dua bulan kemudian, Sobari menjual lahan sawit miliknya dan mendapatkan Rp90 juta. Kemudian korban menghubungi pelaku melalui ponsel untuk bertranskasi penggandaan uang.

Mereka pun bertemu pada 20 Agustus 2015 dan menyerahkan uang Rp90 juta. “Proses dilakukan dengan cara yang sama dengan dibungkus kain putih. Sesampainya di Bandung, ternyata ketiga pelaku kabur membawa uang Rp90 juta milik korban," ujarnya.

Kasat Reskrim Polres Bandara Soekarno Hatta Kompol Azhari Kurniawan mengatakan, ketiga pelaku ditangkap di Tasikmalaya dan Bandung. Dari pengakuan para pelaku, mereka sudah pernah menipu satu korban warga Bandung.
(whb)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7006 seconds (0.1#10.140)