Unit Pengadaan Barang Bantah Tudingan Sudin Tata Air Jabar
A
A
A
JAKARTA - Kepala Unit Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (UPPBJ) Jakarta Barat Firman membantah tudingan Sudin Tata Air Jakarta Barat (Jabar) terkait kinerjanya yang dinilai lambat.
Menurut dia, molornya lelang milik Sudin Tata Air Jakarta Barat lantaran proyek anggaran yang diajukan baru dilakukan pada akhir bulan Juli 2015. Padahal, pada bulan itu sebagai batas akhir pengajuan lelang.
"Ada 40 kegiatan yang mereka rencanakan, tapi hanya 12 proyek yang diajukan, dan dua di antaranya gagal. Mereka tidak mempersiapkan untuk beberapa proyek, padahal waktunya sendiri sudah mencapai lima bulan sebelum pengajuan proyek," jelas Firman di Jakart, Rabu 30 September 2015.
Secara terperinci, Firman mengatakan, dari 40 kegiatan, pihak Sudin Tata Air Jakbar telah menyiapkan anggaran sekitar Rp249 miliar. Namun, akibat yang diajukan 12 anggaran maka nilainya hanya berkisar Rp139 miliar.
Sedangkan untuk dua proyek yang gagal, lanjut Firman, proyek itu meliputi proyek pembangunan pompa demi mengatasi banjir di Jalan Kyai Tapa, Grogol Petamburan dan Mangga Raya, Duri Kepa yang nilainya mencapai Rp19,8 miliar. Sedangkan untuk proyek satunya, merupakan pembangunan pompa di kawasan Duta Mas, Jelambar, Grogol Petamburan yang nilainya mencapai Rp 16,7 miliar.
Keduanya proyek itupun merupakan upaya Suku Dinas Tata Air untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi di kawasan itu. Namun lantaran gagal, bukan tak mungkin banjir akan kembali terjadi di kawasan itu.
"Gagalnya proyek itu, karena pompanya import, dan ngga ada penyedia yang mampu mendatangkan pompa itu," tutup Firman.
Menurut dia, molornya lelang milik Sudin Tata Air Jakarta Barat lantaran proyek anggaran yang diajukan baru dilakukan pada akhir bulan Juli 2015. Padahal, pada bulan itu sebagai batas akhir pengajuan lelang.
"Ada 40 kegiatan yang mereka rencanakan, tapi hanya 12 proyek yang diajukan, dan dua di antaranya gagal. Mereka tidak mempersiapkan untuk beberapa proyek, padahal waktunya sendiri sudah mencapai lima bulan sebelum pengajuan proyek," jelas Firman di Jakart, Rabu 30 September 2015.
Secara terperinci, Firman mengatakan, dari 40 kegiatan, pihak Sudin Tata Air Jakbar telah menyiapkan anggaran sekitar Rp249 miliar. Namun, akibat yang diajukan 12 anggaran maka nilainya hanya berkisar Rp139 miliar.
Sedangkan untuk dua proyek yang gagal, lanjut Firman, proyek itu meliputi proyek pembangunan pompa demi mengatasi banjir di Jalan Kyai Tapa, Grogol Petamburan dan Mangga Raya, Duri Kepa yang nilainya mencapai Rp19,8 miliar. Sedangkan untuk proyek satunya, merupakan pembangunan pompa di kawasan Duta Mas, Jelambar, Grogol Petamburan yang nilainya mencapai Rp 16,7 miliar.
Keduanya proyek itupun merupakan upaya Suku Dinas Tata Air untuk mengatasi banjir yang kerap terjadi di kawasan itu. Namun lantaran gagal, bukan tak mungkin banjir akan kembali terjadi di kawasan itu.
"Gagalnya proyek itu, karena pompanya import, dan ngga ada penyedia yang mampu mendatangkan pompa itu," tutup Firman.
(mhd)