Bekasi Bangun Jembatan Rp67 Miliar di Batas Ibu Kota
A
A
A
BEKASI - Dinas Bina Marga dan Tata Air (Disbimarta) Kota Bekasi akan melebarkan jembatan di atas tol Jakarta-Cikampek di Jatiwaringin, Pondok Gede pada 2016 mendatang. Pelebaran jembatan di perbatasan DKI Jakarta ini menelan anggaran Rp67 miliar.
Kepala Disbimarta Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, anggaran sebesar itu untuk mengurai kemacetan di wilayah perbatasan Jakarta dan Bekasi. Selama ini jembatan tersebut kerap membuat kemacetan hingga beberapa meter. "Tahun depan kita lebarkan," kata Tri, Minggu (27/9/2015).
Anggaran yang digunakan adalah bantuan Provinsi Jawa Barat senilai Rp27 miliar, Anggaran Pengelolaan Belanja Daerah Kota Bekasi Rp10 miliar, dan bantuan DKI Jakarta senilai Rp30 miliar. "Anggaran dari Jawa Barat dan Kota Bekasi sudah siap, hanya menunggu DKI," ujarnya.
Menurut Tri, titik tersebut merupakan pintu masuk ke Jakarta maupun Bekasi. Arus lalu lintas cukup padat setiap hari. Mayoritas pengguna jalan yang memiliki kepentingan bisnis jasa dan perdagangan di sekitar Pondok Gede. Kepadatan semakin bertambah pada pagi dan sore.
"Pekerja dari Bekasi ke Jakarta cukup banyak, dan kemacetan tidak terelakan," ujarnya. Saat ini, baru ada jembatan selebar delapan meter. Pemerintah akan menambah satu jembatan lagi dengan lebar yang sama dengan panjang 40-50 meter dan rencananya dua jembatan untuk dua arah.
Tri mengaku, saat ini satu jembatan tersebut dipakai dua arah, akibatnya sering kali terjadi kemacetan. Karena, dengan lebar delapan meter itu tak mampu manampung kendaraan baik dari Jakarta maupun yang masuk ke Jakarta. Rencananya, akan dipasang ikon Bekasi.
Kepala Disbimarta Kota Bekasi Tri Adhianto mengatakan, anggaran sebesar itu untuk mengurai kemacetan di wilayah perbatasan Jakarta dan Bekasi. Selama ini jembatan tersebut kerap membuat kemacetan hingga beberapa meter. "Tahun depan kita lebarkan," kata Tri, Minggu (27/9/2015).
Anggaran yang digunakan adalah bantuan Provinsi Jawa Barat senilai Rp27 miliar, Anggaran Pengelolaan Belanja Daerah Kota Bekasi Rp10 miliar, dan bantuan DKI Jakarta senilai Rp30 miliar. "Anggaran dari Jawa Barat dan Kota Bekasi sudah siap, hanya menunggu DKI," ujarnya.
Menurut Tri, titik tersebut merupakan pintu masuk ke Jakarta maupun Bekasi. Arus lalu lintas cukup padat setiap hari. Mayoritas pengguna jalan yang memiliki kepentingan bisnis jasa dan perdagangan di sekitar Pondok Gede. Kepadatan semakin bertambah pada pagi dan sore.
"Pekerja dari Bekasi ke Jakarta cukup banyak, dan kemacetan tidak terelakan," ujarnya. Saat ini, baru ada jembatan selebar delapan meter. Pemerintah akan menambah satu jembatan lagi dengan lebar yang sama dengan panjang 40-50 meter dan rencananya dua jembatan untuk dua arah.
Tri mengaku, saat ini satu jembatan tersebut dipakai dua arah, akibatnya sering kali terjadi kemacetan. Karena, dengan lebar delapan meter itu tak mampu manampung kendaraan baik dari Jakarta maupun yang masuk ke Jakarta. Rencananya, akan dipasang ikon Bekasi.
(whb)