Ini Motif Tawuran Pelajar di Depok
A
A
A
DEPOK - Tawuran yang menewaskan Siswa kelas XI SMKN 2 Sawangan, Depok, Reza Dewantara lantaran terpengaruh omongan para alumni. Dendam alumni serta perselisihan yang terjadi sejak dahulu diturunkan kepada para junior untuk balas dendam.
"Di antara pelajar ini ada pertentangan antara siswa, dahulu kakak kelasnya dan alumni. Namun untuk motif masih dalam pembahasan lebih lanjut," kata Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono di Depok, Senin (21/9/2015).
RZ (19) dan MED (17) diringkus polisi di tempat persembunyiannya di wilayah Citayam, Bogor. Berdasarkan pengakuan kedua tersangka itu, sambung Dwiyono, tawuran itu perintah dari sang alumni.
"Pelaku kami tangkap di tempat persembunyian, dan mengaku ada perintah turunan alumni atau senior, doktrin yang salah hingga terjadi perselisihan," jelasnya. (Baca: Pelajar Depok Tewas, Disdik Ancam Cabut Izin Sekolah)
Dwiyono menambahkan, polisi bersama Dinas Pendidikan dan Kesbangpol Linmas akan menggelar pertemuan serta pelatihan keakraban di antara para siswa agar segera berdamai. Tujuannya untuk mengakrabkan diri dan menghilangkan dendam hingga tawuran tidak terualng lagi di kemudian hari.
"Kami koordinasi dengan Disdik dan pihak sekolah adakan pertemuan. Ke depan, kami fasilitasi pertemuan intensif dengan kegiatan mengakrabkan masing-masing sekolah dengan outbond. Agar ke depan tak ada rasa saling permusuhan serta intensif belajar," jelasnya.
Sementara itu, salah seorang pelaku, RZ mengaku menyesal melakukan hal tersebut. "Saya menyesal, karena emosi merebut celurit korban dan korban saya bacok tiga kali," ungkapnya. (Baca: Orangtua Bantah Reza Terlibat Tawuran)
PILIHAN:
Kekerasan di SDN 07 Pagi Diduga Ada Pemicunya
"Di antara pelajar ini ada pertentangan antara siswa, dahulu kakak kelasnya dan alumni. Namun untuk motif masih dalam pembahasan lebih lanjut," kata Kapolresta Depok Kombes Pol Dwiyono di Depok, Senin (21/9/2015).
RZ (19) dan MED (17) diringkus polisi di tempat persembunyiannya di wilayah Citayam, Bogor. Berdasarkan pengakuan kedua tersangka itu, sambung Dwiyono, tawuran itu perintah dari sang alumni.
"Pelaku kami tangkap di tempat persembunyian, dan mengaku ada perintah turunan alumni atau senior, doktrin yang salah hingga terjadi perselisihan," jelasnya. (Baca: Pelajar Depok Tewas, Disdik Ancam Cabut Izin Sekolah)
Dwiyono menambahkan, polisi bersama Dinas Pendidikan dan Kesbangpol Linmas akan menggelar pertemuan serta pelatihan keakraban di antara para siswa agar segera berdamai. Tujuannya untuk mengakrabkan diri dan menghilangkan dendam hingga tawuran tidak terualng lagi di kemudian hari.
"Kami koordinasi dengan Disdik dan pihak sekolah adakan pertemuan. Ke depan, kami fasilitasi pertemuan intensif dengan kegiatan mengakrabkan masing-masing sekolah dengan outbond. Agar ke depan tak ada rasa saling permusuhan serta intensif belajar," jelasnya.
Sementara itu, salah seorang pelaku, RZ mengaku menyesal melakukan hal tersebut. "Saya menyesal, karena emosi merebut celurit korban dan korban saya bacok tiga kali," ungkapnya. (Baca: Orangtua Bantah Reza Terlibat Tawuran)
PILIHAN:
Kekerasan di SDN 07 Pagi Diduga Ada Pemicunya
(mhd)