Soal Minuman Beralkohol, FPI Anggap Pemerintah Tidak Konsisten
A
A
A
JAKARTA - Front Pembela Islam (FPI) mempertanyakan konsistensi pemerintah soal peredaran minuman beralkohol di Minimarket dan Supermarket. FPI menilai kalau pemerintah mendapat tekanan dari pengusaha minuman sehingga membolehkan minuman beralkohol dijual di minimarket.
Sekjen DPP FPI Jafar Sidiq mengatakan, pemerintah membolehkan kembali peredaran minuman beralkohol di minimarket menandakan ketidakkonsistenan pemerintah dalam mengurusi masalah moral generasi bangsa.
Pasalnya, sebelumnya, pihak pemerintah telah melakukan pelarangan perederan minuman beralkohol itu. (Baca: Soal Minuman Beralkohol, Ahok: Bir Baik Buat Kesehatan)
"Loh kok dibolehkan lagi? Alkohol dalam kadar berapa pun itu haram dan dapat merusak generasi kita, masa depan mereka," ujarnya saat dihubungi Sindonews, Rabu (16/9/2015).
Menurutnya, ada dua kemungkinan pemerintah tidak konsisten dalam menegakan aturan tentang peredaran minuman beralkohol. Kemungkinan pertama karena pihak pemerintah mendapatkan intimidasi dari para pengusaha minuman beralkohol tersebut.
"Kemungkinan kedua, bisa saja pemerintah mau cari untung dan membolehkan lagi para pengusaha minumanan itu mengedarkan minuman yang dapat meracuni generasi kita ini," pungkasnya.
PILIHAN:
Jakarta Terancam Ambruk karena Diserang Makhluk Ini
Ini Hasil pertemuan Guru Honorer dengan Menpan RB
Sekjen DPP FPI Jafar Sidiq mengatakan, pemerintah membolehkan kembali peredaran minuman beralkohol di minimarket menandakan ketidakkonsistenan pemerintah dalam mengurusi masalah moral generasi bangsa.
Pasalnya, sebelumnya, pihak pemerintah telah melakukan pelarangan perederan minuman beralkohol itu. (Baca: Soal Minuman Beralkohol, Ahok: Bir Baik Buat Kesehatan)
"Loh kok dibolehkan lagi? Alkohol dalam kadar berapa pun itu haram dan dapat merusak generasi kita, masa depan mereka," ujarnya saat dihubungi Sindonews, Rabu (16/9/2015).
Menurutnya, ada dua kemungkinan pemerintah tidak konsisten dalam menegakan aturan tentang peredaran minuman beralkohol. Kemungkinan pertama karena pihak pemerintah mendapatkan intimidasi dari para pengusaha minuman beralkohol tersebut.
"Kemungkinan kedua, bisa saja pemerintah mau cari untung dan membolehkan lagi para pengusaha minumanan itu mengedarkan minuman yang dapat meracuni generasi kita ini," pungkasnya.
PILIHAN:
Jakarta Terancam Ambruk karena Diserang Makhluk Ini
Ini Hasil pertemuan Guru Honorer dengan Menpan RB
(whb)