KJP Milik 60 Siswa di Cakung Ditahan Guru
A
A
A
JAKARTA - Seorang guru di sekolah kejuruan di Cakung, Jakarta Timur dilaporkan lantaran telah menahan 60 Kartu Jakarta Pintar (KJP) milik muridnya. Mereka lantas melaporkannya melalui aplikasi dengan akun "Utielueyellow".
Kepala Seksi Pendidikan Kecamatan Cakung, Anwar mengatakan, mendapat keluhan itu langsung mendatangi sekolah. Sayang, dirinya tidak dapat menemui kepala sekolah karena sedang mengikuti kegiatan pengarahan dari Kementerian Agama di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
"Sampai saat ini kami masih terus berupaya untuk mengecek kebenaran laporan tersebut," katanya, ujarnya pada wartawan, Jumat (10/9/2015).
Anwar menjelaskan, langkah awal yang juga akan dilakukan adalah dengan menanyakan langsung kepada sekitar 60 siswa siswi penerima KJP di sekolah tersebut.
"Kita akan kumpulkan dan kita beri kuisioner. Nanti kita tanyakan soal KJP ini. Termasuk apakah benar ada pemotongan Rp100 ribu seperti di Qlue itu," terangnya.
Sementara itu, seorang Pegawai Tata Usaha sekolah tersebut enggan berkomentar apapun. "Besok datang lagi saja, dengan kepala sekolahnya," ujar pegawai berpakaian baju pramuka tersebut di ruang TU.
Atas laporan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Arie Budiman mengaku, akan langsung mengecek kebenaran tersebut.
Pasalnya, tidak semua laporan yang masuk ke qlue benar jadi harus di kroscek ulang. "Akan langsung kami tindaklanjuti," tegasnya.
Namun, bila memang hal tersebut ditemukan, kata Kepala Dinas, pihaknya tak akan segan-segan melakukan penindakan. Dimana dinas pendidikan akan langsung merekomendasi ke kepala sekolah maupun yayasan untuk memberikan sangsi.
"Namun saat ini kan akan kami selidiki terlebih dahulu akan laporan yang masuk itu," tutupnya.
PILIHAN:
Ahok Tanggapi Enteng Kritikan FPI Soal Kurban
Soal Sembelih Hewan, Kurban Ahok Angkat Tangan
Kepala Seksi Pendidikan Kecamatan Cakung, Anwar mengatakan, mendapat keluhan itu langsung mendatangi sekolah. Sayang, dirinya tidak dapat menemui kepala sekolah karena sedang mengikuti kegiatan pengarahan dari Kementerian Agama di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
"Sampai saat ini kami masih terus berupaya untuk mengecek kebenaran laporan tersebut," katanya, ujarnya pada wartawan, Jumat (10/9/2015).
Anwar menjelaskan, langkah awal yang juga akan dilakukan adalah dengan menanyakan langsung kepada sekitar 60 siswa siswi penerima KJP di sekolah tersebut.
"Kita akan kumpulkan dan kita beri kuisioner. Nanti kita tanyakan soal KJP ini. Termasuk apakah benar ada pemotongan Rp100 ribu seperti di Qlue itu," terangnya.
Sementara itu, seorang Pegawai Tata Usaha sekolah tersebut enggan berkomentar apapun. "Besok datang lagi saja, dengan kepala sekolahnya," ujar pegawai berpakaian baju pramuka tersebut di ruang TU.
Atas laporan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Arie Budiman mengaku, akan langsung mengecek kebenaran tersebut.
Pasalnya, tidak semua laporan yang masuk ke qlue benar jadi harus di kroscek ulang. "Akan langsung kami tindaklanjuti," tegasnya.
Namun, bila memang hal tersebut ditemukan, kata Kepala Dinas, pihaknya tak akan segan-segan melakukan penindakan. Dimana dinas pendidikan akan langsung merekomendasi ke kepala sekolah maupun yayasan untuk memberikan sangsi.
"Namun saat ini kan akan kami selidiki terlebih dahulu akan laporan yang masuk itu," tutupnya.
PILIHAN:
Ahok Tanggapi Enteng Kritikan FPI Soal Kurban
Soal Sembelih Hewan, Kurban Ahok Angkat Tangan
(ysw)