Mobil Dibobol, Pengusaha Mainan Kehilangan Rp200 Juta
A
A
A
DEPOK - Sebuah mobil milik Imam Baehaki (28) dibobol kawanan pencuri dengan modus memecahkan kaca. Akibatnya pengusaha mainan ini pun harus kehilangan uang Rp200 juta.
Aksi kriminalitas yang dialami Imam ini terjadi di Jalan Raya Sawangan, Pancoran Mas, Depok, pada Kamis 10 September 2015 sekitar pukul 12.00 WIB. Kakak korban Wiwik (32) mengatakan, sebelum kejadian korban baru saja mengambil uang Rp200 juta dari salah satu bank.
Selanjutnya korban pulang dan memarkirkan mobil di depan rumahnya. "Tak berselang lama istri korban mendengar suara kaca pecah. Saat keluar ternyata kaca mobil yang pecah dan uang Rp200 juta raib," kata Wiwik, Kamis 10 September 2015 kemarin.
Wiwik menduga, para pelaku telah membuntuti korabn sejak keluar dari bank. Saat mobil dengan nopol B 1884 WVM terparkir di depan rumah barulah pelaku beraksi.
Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Teguh Nugroho menuturkan, masih mendalami laporan ini. Modus ini bukan modus baru sehingga perlu diwaspadai juga oleh pemilik kendaraan jika menyimpan uang dalam mobil. "Masih kami dalami lagi. Keterangan korban juga masih kami pelajari," kata Teguh.
Aksi kriminalitas yang dialami Imam ini terjadi di Jalan Raya Sawangan, Pancoran Mas, Depok, pada Kamis 10 September 2015 sekitar pukul 12.00 WIB. Kakak korban Wiwik (32) mengatakan, sebelum kejadian korban baru saja mengambil uang Rp200 juta dari salah satu bank.
Selanjutnya korban pulang dan memarkirkan mobil di depan rumahnya. "Tak berselang lama istri korban mendengar suara kaca pecah. Saat keluar ternyata kaca mobil yang pecah dan uang Rp200 juta raib," kata Wiwik, Kamis 10 September 2015 kemarin.
Wiwik menduga, para pelaku telah membuntuti korabn sejak keluar dari bank. Saat mobil dengan nopol B 1884 WVM terparkir di depan rumah barulah pelaku beraksi.
Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Teguh Nugroho menuturkan, masih mendalami laporan ini. Modus ini bukan modus baru sehingga perlu diwaspadai juga oleh pemilik kendaraan jika menyimpan uang dalam mobil. "Masih kami dalami lagi. Keterangan korban juga masih kami pelajari," kata Teguh.
(whb)