Air Keruh, Pelanggan Demo PDAM Bekasi
A
A
A
BEKASI - Belasan pelanggan PDAM Tirta Bhagasasi menggelar unjuk rasa di Kantor PDAM tersebut di Jalan KH Noer Ali (Kalimalang), Kota Bekasi, kemarin siang. Mereka mendesak agar perusahaan pelat merah itu memperbaiki pelayanan terhadap masyarakat.
Mereka menyayangkan, kenaikan tarif air yang terjadi sejak Januari lalu tak diiringi dengan pelayanan optimal. Justru pelanggan dikecewakan dengan adanya air yang keruh dan jumlah debit air berkurang dari biasanya.
”Pasokan air ke wilayah Tambun keruh, makanya kami melakukan aksi ini,” ujar koordinator aksi Taryo (28) kepada wartawan, Senin 7 September 2015 kemarin. Menurut Taryo, para pelanggan khawatir apabila kejadian ini terus dibiarkan pelanggan akan menderita penyakit kulit.
Padahal air yang baik adalah yang tidak berwarna atau bening dan tidak berbau. ”Kami mau PDAM melakukan perbaikan, jangan kecewakan kami sebagai pelanggan,” kata warga Desa Karang Satria RT 03/05, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi ini.
Tak hanya air keruh yang diterima pelanggan, kata dia, tapi kucuran air yang masuk ke rumah warga cenderung kecil. Padahal, lanjut dia, warga sangat membutuhkan air bersih dalam jumlah yang cukup untuk keperluan mandi, memasak dan mencuci.
Dalam aksi ini massa juga menuding, jajaran direksi hanya fokus pada pengembangan pelanggan, ketimbang meningkatkan layanan terhadap pelanggan. "kami mendesak Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Usep Rahman Salim mengundurkan diri dari jabatannya bila tak mampu meningkatkan pelayanan untuk pelanggan," ujarnya.
Kasubbag Humas PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Endang Kurnaen mengatakan, belum bisa menyimpulkan penyebab air keruh yang dialami pelanggan. Aspirasi para pelanggan akan diteruskan ke direksi untuk menjadi bahan evaluasi.
Sementara petugas teknisi akan mengecek dan memperbaikinya di lapangan jika ditemukan adanya distribusi yang bocor.”Ini sebagai bahan kritikan ke kami, dan kami akan memperbaikinya secepat mungkin, karena masyarakat Bekasi harus mendapatkan air bersih yang baik,” paparnya.
Mereka menyayangkan, kenaikan tarif air yang terjadi sejak Januari lalu tak diiringi dengan pelayanan optimal. Justru pelanggan dikecewakan dengan adanya air yang keruh dan jumlah debit air berkurang dari biasanya.
”Pasokan air ke wilayah Tambun keruh, makanya kami melakukan aksi ini,” ujar koordinator aksi Taryo (28) kepada wartawan, Senin 7 September 2015 kemarin. Menurut Taryo, para pelanggan khawatir apabila kejadian ini terus dibiarkan pelanggan akan menderita penyakit kulit.
Padahal air yang baik adalah yang tidak berwarna atau bening dan tidak berbau. ”Kami mau PDAM melakukan perbaikan, jangan kecewakan kami sebagai pelanggan,” kata warga Desa Karang Satria RT 03/05, Tambun Utara, Kabupaten Bekasi ini.
Tak hanya air keruh yang diterima pelanggan, kata dia, tapi kucuran air yang masuk ke rumah warga cenderung kecil. Padahal, lanjut dia, warga sangat membutuhkan air bersih dalam jumlah yang cukup untuk keperluan mandi, memasak dan mencuci.
Dalam aksi ini massa juga menuding, jajaran direksi hanya fokus pada pengembangan pelanggan, ketimbang meningkatkan layanan terhadap pelanggan. "kami mendesak Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Usep Rahman Salim mengundurkan diri dari jabatannya bila tak mampu meningkatkan pelayanan untuk pelanggan," ujarnya.
Kasubbag Humas PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi Endang Kurnaen mengatakan, belum bisa menyimpulkan penyebab air keruh yang dialami pelanggan. Aspirasi para pelanggan akan diteruskan ke direksi untuk menjadi bahan evaluasi.
Sementara petugas teknisi akan mengecek dan memperbaikinya di lapangan jika ditemukan adanya distribusi yang bocor.”Ini sebagai bahan kritikan ke kami, dan kami akan memperbaikinya secepat mungkin, karena masyarakat Bekasi harus mendapatkan air bersih yang baik,” paparnya.
(whb)