Terobos Perlintasan Kereta, Manula Tewas Disambar Argo Lawu
A
A
A
JAKARTA - Seorang manusia lanjut usia (manula) nekat menerobos perlintasan rel kereta bawah Fly Over Kranji di Jalan Kali Baru, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Senin (24/8/2015). Akibatnya, Hamamudin (68), tewas mengenaskan dengan luka berat disekujur tubuhnya.
Peristiwa itu bermula saat korban mengendarai sepeda motor Suzuki Shogun nopol B 6690 KBX. Korban juga kala itu sedang berboncengan dengan istrinya dari arah Kali Baru menuju Bintara melewati rel kereta bawah fly over Kranji.
"Korban berdua bersama istrinya hendak pulang kerumahnya yang berada di sekitaran Jakarta Timur," ujar Heri (38), saksi mata di lokasi kejadian.
Saat itu, korban hendak menyeberangi rel kereta tanpa palang pintu. Namun, dari Stasiun Kranji ada kereta Argo Lawu yang akan melintas dengan kecepatan tinggi.
Menurutnya, warga sudah memperingati korban agar tidak nekad melintasi perlintasan yang kerap memakan jiwa pengendara tersebut. Bahkan, warga sudah menahan kendaraan korban dan istri korban juga ikut turun. Sayangnya, korban nekad melintasi rel tersebut.
Alhasil, korban bersama kendaraanya langsung tertabrak kereta ekselutif menuju Stasiun Gambir Jakarta tersebut. Bahkan, korban sempat terseret beberapa meter dan korban tewas di lokasi kejadian.
Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Humas Polresta Bekasi Kota, AKP Siswo mengatakan, korban terdata sebagai warga Cipinang Muara 3 RT8/11 NO 4, Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. "Tewas di tempat dengan luka parah," katanya.
Siswo menjelaskan, pria kelahiran Tulung Agung Jawa Timur itu sebelum tewas tertabrak memang hendak pulang ke rumahnya di Jakarta Timur dan korban sudah tahu ada kereta yang akan melintas. "Pelintasan itu memang rawan, karena tidak ada palang pintunya," jelasnya.
Saat ini, kata dia, korban langsung dievakuasi pihak keluarga dan petugas ke Rumah Sakit Pondok Kopi, Jakarta Timur. Kasus ini ditangani Polsek Medan Satria dan Polresta Bekasi Kota.
"Kasus ini masih kita kembangkan, korban sudah dibawa pihak keluarga," tukasnya.
Peristiwa itu bermula saat korban mengendarai sepeda motor Suzuki Shogun nopol B 6690 KBX. Korban juga kala itu sedang berboncengan dengan istrinya dari arah Kali Baru menuju Bintara melewati rel kereta bawah fly over Kranji.
"Korban berdua bersama istrinya hendak pulang kerumahnya yang berada di sekitaran Jakarta Timur," ujar Heri (38), saksi mata di lokasi kejadian.
Saat itu, korban hendak menyeberangi rel kereta tanpa palang pintu. Namun, dari Stasiun Kranji ada kereta Argo Lawu yang akan melintas dengan kecepatan tinggi.
Menurutnya, warga sudah memperingati korban agar tidak nekad melintasi perlintasan yang kerap memakan jiwa pengendara tersebut. Bahkan, warga sudah menahan kendaraan korban dan istri korban juga ikut turun. Sayangnya, korban nekad melintasi rel tersebut.
Alhasil, korban bersama kendaraanya langsung tertabrak kereta ekselutif menuju Stasiun Gambir Jakarta tersebut. Bahkan, korban sempat terseret beberapa meter dan korban tewas di lokasi kejadian.
Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Humas Polresta Bekasi Kota, AKP Siswo mengatakan, korban terdata sebagai warga Cipinang Muara 3 RT8/11 NO 4, Kelurahan Cipinang Muara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. "Tewas di tempat dengan luka parah," katanya.
Siswo menjelaskan, pria kelahiran Tulung Agung Jawa Timur itu sebelum tewas tertabrak memang hendak pulang ke rumahnya di Jakarta Timur dan korban sudah tahu ada kereta yang akan melintas. "Pelintasan itu memang rawan, karena tidak ada palang pintunya," jelasnya.
Saat ini, kata dia, korban langsung dievakuasi pihak keluarga dan petugas ke Rumah Sakit Pondok Kopi, Jakarta Timur. Kasus ini ditangani Polsek Medan Satria dan Polresta Bekasi Kota.
"Kasus ini masih kita kembangkan, korban sudah dibawa pihak keluarga," tukasnya.
(mhd)