Pemenang Tender Sudah Ada, Pelebaran Jalan Siliwangi Belum Dilakukan
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Perbaikan dan pelebaran ruas Jalan Raya Siliwangi, Tangerang Selatan, hingga kini masih belum dilakukan. Padahal sejak 22 Mei 205 lalu, pemenang tender perbaikan ruas jalan tersebut sudah mengikat kontrak.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Tangsel Retno Prawati menjelaskan, jalan yang menjadi kewenangan Provinsi Banten itu telah diserahkan kewenangannya kepada perusahaan pemenang tender, yakni PT Berantas Abipraya sejak 22 Mei 2015 sampai November 2016. Hingga kini pemenang tender sedang memobilisasi, seperti mengukur jalan dan sebagaimana ditulis dalam kontrak.
“Memang belum diperbaiki, mereka sebetulnya sudah jalan, tetapi saat ini sedang menyamakan lagi ukuran sebagaimana dalam kontrak. Mereka juga kerja tetapi malam, karena di bawah jalan kan banyak kabel,” kata Retno, Kamis 20 Agustus 2015 kemarin.
Retno menjelaskan, berdasarkan kontrak PT Berantas Abipraya mendapat pekerjaan mempebaiki jalan tersebut senilai Rp142,9 miliar. Mereka mendapat kewenangan pekerjaan multiyears itu sejak 22 Mei 2015-November 2016, dengan panjang jalan 10,1 km mulai perempatan Muncul sampai dengan perempatan Gaplek.
Adapun jalan yang saat ini lebarnya sekitar 8 meter itu akan dilebarkan menjadi 20 meter. “Jadi kita bukan lempar-lemparan sama provinsi, tetapi saat ini sudah menjadi tanggung jawab mereka (PT Berantas Abipraya),” tuturnya.
Persoalan adanya puing-puing ditepi jalan yang berlubang itu, Retno mengakui memang sempat menjadi persoalan. Karena, pemenang tender bingung mencari lokasi untuk membuangnya. Namun, saat ini sudah ada jalan keluarnya, yakni membuangnya di Taman Kota BSD.
“Memang sempat menjadi kendala buat mereka. Tetapi sudah bisa ditampung di Taman Kota,” terangnya. Ditanya seputar kendala keuangan, Retno mengaku pemenang tender itu tak ada persoalan dengan keuangan.
Sebab, kata dia, pihaknya pernah bertanya, karena memang pemerinta baru memberikan anggaran Rp7,5 miliar pada APBD murni 2015 ini. “Kita sudah tanya, tapi kata mereka bukan soal uang. Meski begitu nanti di anggaran perubahan kita tambah Rp50 miliar dengan target penyelesaian jika ditambah ABT tingkat pekerjaan selesai 30%,” tuturnya.
Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Tangsel Retno Prawati menjelaskan, jalan yang menjadi kewenangan Provinsi Banten itu telah diserahkan kewenangannya kepada perusahaan pemenang tender, yakni PT Berantas Abipraya sejak 22 Mei 2015 sampai November 2016. Hingga kini pemenang tender sedang memobilisasi, seperti mengukur jalan dan sebagaimana ditulis dalam kontrak.
“Memang belum diperbaiki, mereka sebetulnya sudah jalan, tetapi saat ini sedang menyamakan lagi ukuran sebagaimana dalam kontrak. Mereka juga kerja tetapi malam, karena di bawah jalan kan banyak kabel,” kata Retno, Kamis 20 Agustus 2015 kemarin.
Retno menjelaskan, berdasarkan kontrak PT Berantas Abipraya mendapat pekerjaan mempebaiki jalan tersebut senilai Rp142,9 miliar. Mereka mendapat kewenangan pekerjaan multiyears itu sejak 22 Mei 2015-November 2016, dengan panjang jalan 10,1 km mulai perempatan Muncul sampai dengan perempatan Gaplek.
Adapun jalan yang saat ini lebarnya sekitar 8 meter itu akan dilebarkan menjadi 20 meter. “Jadi kita bukan lempar-lemparan sama provinsi, tetapi saat ini sudah menjadi tanggung jawab mereka (PT Berantas Abipraya),” tuturnya.
Persoalan adanya puing-puing ditepi jalan yang berlubang itu, Retno mengakui memang sempat menjadi persoalan. Karena, pemenang tender bingung mencari lokasi untuk membuangnya. Namun, saat ini sudah ada jalan keluarnya, yakni membuangnya di Taman Kota BSD.
“Memang sempat menjadi kendala buat mereka. Tetapi sudah bisa ditampung di Taman Kota,” terangnya. Ditanya seputar kendala keuangan, Retno mengaku pemenang tender itu tak ada persoalan dengan keuangan.
Sebab, kata dia, pihaknya pernah bertanya, karena memang pemerinta baru memberikan anggaran Rp7,5 miliar pada APBD murni 2015 ini. “Kita sudah tanya, tapi kata mereka bukan soal uang. Meski begitu nanti di anggaran perubahan kita tambah Rp50 miliar dengan target penyelesaian jika ditambah ABT tingkat pekerjaan selesai 30%,” tuturnya.
(whb)