Bangun Ruang Publik, Ahok Ngaku Tak Tahu Biayanya
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku tidak tahu, masalah biaya pembangunan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang berasal dari corporate social responsibility (CSR).
Karena, CSR yang akan dibangun oleh 11 perusahaan swasta, dan lima universitas untuk merancang social mapping bukan dalam bentuk uang tapi bangunan yang sudah jadi.
"Jadi ini bukan kami yang minta duit, tapi mereka kerjakan, jadi kami tidak hitung duit," kata Ahok di Jakarta, Jumat 7 Agustus 2015.
Mengenai besaran anggaran pada pembangunan RPTRA itu, Ahok mengaku tidak mempermasalahkan itu. Karena DKI tidak mengeluarkan uang untuk membangun RPTRA tersebut.
"Jadi waktu diserahkan ke kami, kami tidak hitung duit. Ini kan bukan kewajiban. Kalau kewajiban baru akan kami hitung duit. Kami catat doang," tukasnya.
Karena, CSR yang akan dibangun oleh 11 perusahaan swasta, dan lima universitas untuk merancang social mapping bukan dalam bentuk uang tapi bangunan yang sudah jadi.
"Jadi ini bukan kami yang minta duit, tapi mereka kerjakan, jadi kami tidak hitung duit," kata Ahok di Jakarta, Jumat 7 Agustus 2015.
Mengenai besaran anggaran pada pembangunan RPTRA itu, Ahok mengaku tidak mempermasalahkan itu. Karena DKI tidak mengeluarkan uang untuk membangun RPTRA tersebut.
"Jadi waktu diserahkan ke kami, kami tidak hitung duit. Ini kan bukan kewajiban. Kalau kewajiban baru akan kami hitung duit. Kami catat doang," tukasnya.
(mhd)