Ingin Bangun Ruang Publik, Ahok Minta Bantuan 11 Perusahaan
A
A
A
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) kembali menggunakan corporate social responsibility (CSR) dari 11 perusahaan swasta untuk membangun beberapa Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA). Sebelumnya, sudah ada empat lokasi RPTRA yang terbangun dan dua lokasi yang masih proses pembangunan.
Sebanyak 11 perusahaan swasta yang bersedia yaitu Agung Sedayu Grup, Summarecon, Agung Podomoro, Ciputra, PT Intiland, PT Djarum (Bibli.com), Metropolitan Kencana, Barito Pasific, Alfa Goldland (Alam Sutra), Netsle, dan Dharma Suci. Ahok juga mengungkapkan, ke 11 perusahaan ini dapat mencantumkan namanya di RPTRA yang mereka bangun.
Tak hanya itu, pemetaan dari RPTRA tersebut akan dibantu oleh lima perguruan tinggi. Kelima perguruan tinggi tersebut yaitu Universitas Indonesia, Universitas Mercu Buana, Universitas Hamka, Universitas Ibnu Chaldun, dan Universitas Bunda Mulia.
"Cantumkan nama perusahaan bapak ibu supaya masyarakat kecil bisa mulai melihat. Karena selama ini ada persepsi perusahaan itu mau cari untung saja. Biaya yang bapak ibu habiskan sebagai pengusaha, itulah jadi harga satuan kami," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat 7 Agustus 2015.
Sebelumnya, Ahok mengaku pembangunan RPTRA ini adalah sebagai wadah bagi warga yang kurang mampu bersosialisasi dengan warga di lingkungan sekitar.
"RPTRA ini urusan dari janin sampai sepuh. Semua orang kumpul di situ. Dinas-dinas kami bantu. Indeks kebahagiaan orang itu berapa lama anda menikmati sebuah taman," ucapnya.
PILIHAN:
Kata Pengamat Soal Penolakan Ruang Terbuka Anak di Gambir
Warga Gambir Tolak Taman Ramah Anak
Sebanyak 11 perusahaan swasta yang bersedia yaitu Agung Sedayu Grup, Summarecon, Agung Podomoro, Ciputra, PT Intiland, PT Djarum (Bibli.com), Metropolitan Kencana, Barito Pasific, Alfa Goldland (Alam Sutra), Netsle, dan Dharma Suci. Ahok juga mengungkapkan, ke 11 perusahaan ini dapat mencantumkan namanya di RPTRA yang mereka bangun.
Tak hanya itu, pemetaan dari RPTRA tersebut akan dibantu oleh lima perguruan tinggi. Kelima perguruan tinggi tersebut yaitu Universitas Indonesia, Universitas Mercu Buana, Universitas Hamka, Universitas Ibnu Chaldun, dan Universitas Bunda Mulia.
"Cantumkan nama perusahaan bapak ibu supaya masyarakat kecil bisa mulai melihat. Karena selama ini ada persepsi perusahaan itu mau cari untung saja. Biaya yang bapak ibu habiskan sebagai pengusaha, itulah jadi harga satuan kami," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat 7 Agustus 2015.
Sebelumnya, Ahok mengaku pembangunan RPTRA ini adalah sebagai wadah bagi warga yang kurang mampu bersosialisasi dengan warga di lingkungan sekitar.
"RPTRA ini urusan dari janin sampai sepuh. Semua orang kumpul di situ. Dinas-dinas kami bantu. Indeks kebahagiaan orang itu berapa lama anda menikmati sebuah taman," ucapnya.
PILIHAN:
Kata Pengamat Soal Penolakan Ruang Terbuka Anak di Gambir
Warga Gambir Tolak Taman Ramah Anak
(mhd)