Ikapi Tanggapi Teguran Ahok sebagai Pil Pahit
A
A
A
JAKARTA - Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta tidak mau mengambil pusing teguran dari Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) terkait harga buku yang ada di Jakarta Book Fair (Jakbook) dan Edu Fair 2015, Senayan, Jakarta.
Teguran Ahok memang sangat pahit bagi panitia. Tetapi, teguran itu sekaligus memberikan pelajaran pada panitia untuk melakukan perbaikan atas pelaksanaan pameran.
"Bagi Ikapi DKI Jakarta sebagai penanggung jawab kegiatan pameran Jakbook & Edu Fair 2015, teguran itu haruslah ditempatkan sebagai obat. Walaupun pahit tetap harus ditelan, sebab sepahit-pahitnya obat pasti menyembuhkan," seperti tertulis dalam keterangan pers Ikapi DKI Jakarta dan Panitia Jakbook & Edu Fair 2015 kepada Sindonews, Rabu (29/7/2015).
Keterangan pers ini ditandatangani Ketua Ikapi DKI Jakarta Efrizal Sinaro, Ketua Panitia Jakbook & Edu Fair 2015 Tatang T Sudensyah, dan Ketua SC Jakbook & Edu Fair 2015 Hikmat Kurnia.
Menurut mereka, teguran Ahok itu sejalan dengan misi yang diemban Ikapi DKI Jakarta, yaitu memberikan harga terbaik pada pengunjung pameran. Walaupun pahit, sebenarnya Ikapi DKI Jakarta berterima kasih pada Ahok dengan gayanya yang khas telah mengingatkan adanya kelalaian dalam penyenggaraan event ini.
"Secara umum dari tahun ke tahun penyelenggaraan Jakbook selalu memberikan harga terbaik pada pengunjungnya. Masing-masing penerbit sebagai peserta dari pameran Jakbook selalu memberikan harga khusus," katanya.
Diakui mereka, sebagai penyelenggara pameran Ikapi memang tidak bisa mengintervensi peserta pameran. Tetapi bisa membuat regulasi yang disepakati antara peserta pameran dan panitia penyelenggara.
"Dalam praktik di lapangan pada hari pertama pameran telah terjadi pelanggaran. Itulah mengapa Panitia mendapatkan teguran keras dari Bapak Gubernur DKI Jakarta," pungkasnya.
Maka itu, panitia telah melakukan serangkaian perbaikan, supaya tidak ada lagi para peserta pameran yang menjual produknya di atas harga pasar. Panitia telah mengambil tindakan atas peserta yang melanggar komitmen tersebut.
"Sekali lagi kami berterima kasih atas teguran yang diberikan oleh Bapak Gubernur. Namun, kami percaya tidak semua peserta pameran melanggar komitmen yang telah dibuat. Pelanggaran hanya dilakukan oleh segelintir oknum peserta," tuturnya.
Atas dasar itu, Ikapi tetap berkomitmen untuk menyelenggarakan Jakbook & Fair 2015 sampai selesai. Sejak hari ini sampai penutupan tanggal 3 Agustus 2015, Jakbook dan Edu Fair 2015 siap melayani penguna KJP dan pengunjung umum.
"Ikapi sebagai lembaga yang menaungi ratusan penerbit di Indonesia adalah unsur masyarakat yang ingin berkontribusi sebisanya dalam memajukan dunia perbukuan dan pendidikan di Indonesia. Ikapi tidak punya kepentingan politik apa pun atas kegiatannya," tukasnya.
PILIHAN:
Pesta Buku 2015 di Senayan Berlangsung Semrawut
Ahok Kecewa Harga Buku di Jakarta Book Fair Sangat Mahal
Kecewa, Ahok Larang Siswa Beli Buku di Jakarta Book Fair
Teguran Ahok memang sangat pahit bagi panitia. Tetapi, teguran itu sekaligus memberikan pelajaran pada panitia untuk melakukan perbaikan atas pelaksanaan pameran.
"Bagi Ikapi DKI Jakarta sebagai penanggung jawab kegiatan pameran Jakbook & Edu Fair 2015, teguran itu haruslah ditempatkan sebagai obat. Walaupun pahit tetap harus ditelan, sebab sepahit-pahitnya obat pasti menyembuhkan," seperti tertulis dalam keterangan pers Ikapi DKI Jakarta dan Panitia Jakbook & Edu Fair 2015 kepada Sindonews, Rabu (29/7/2015).
Keterangan pers ini ditandatangani Ketua Ikapi DKI Jakarta Efrizal Sinaro, Ketua Panitia Jakbook & Edu Fair 2015 Tatang T Sudensyah, dan Ketua SC Jakbook & Edu Fair 2015 Hikmat Kurnia.
Menurut mereka, teguran Ahok itu sejalan dengan misi yang diemban Ikapi DKI Jakarta, yaitu memberikan harga terbaik pada pengunjung pameran. Walaupun pahit, sebenarnya Ikapi DKI Jakarta berterima kasih pada Ahok dengan gayanya yang khas telah mengingatkan adanya kelalaian dalam penyenggaraan event ini.
"Secara umum dari tahun ke tahun penyelenggaraan Jakbook selalu memberikan harga terbaik pada pengunjungnya. Masing-masing penerbit sebagai peserta dari pameran Jakbook selalu memberikan harga khusus," katanya.
Diakui mereka, sebagai penyelenggara pameran Ikapi memang tidak bisa mengintervensi peserta pameran. Tetapi bisa membuat regulasi yang disepakati antara peserta pameran dan panitia penyelenggara.
"Dalam praktik di lapangan pada hari pertama pameran telah terjadi pelanggaran. Itulah mengapa Panitia mendapatkan teguran keras dari Bapak Gubernur DKI Jakarta," pungkasnya.
Maka itu, panitia telah melakukan serangkaian perbaikan, supaya tidak ada lagi para peserta pameran yang menjual produknya di atas harga pasar. Panitia telah mengambil tindakan atas peserta yang melanggar komitmen tersebut.
"Sekali lagi kami berterima kasih atas teguran yang diberikan oleh Bapak Gubernur. Namun, kami percaya tidak semua peserta pameran melanggar komitmen yang telah dibuat. Pelanggaran hanya dilakukan oleh segelintir oknum peserta," tuturnya.
Atas dasar itu, Ikapi tetap berkomitmen untuk menyelenggarakan Jakbook & Fair 2015 sampai selesai. Sejak hari ini sampai penutupan tanggal 3 Agustus 2015, Jakbook dan Edu Fair 2015 siap melayani penguna KJP dan pengunjung umum.
"Ikapi sebagai lembaga yang menaungi ratusan penerbit di Indonesia adalah unsur masyarakat yang ingin berkontribusi sebisanya dalam memajukan dunia perbukuan dan pendidikan di Indonesia. Ikapi tidak punya kepentingan politik apa pun atas kegiatannya," tukasnya.
PILIHAN:
Pesta Buku 2015 di Senayan Berlangsung Semrawut
Ahok Kecewa Harga Buku di Jakarta Book Fair Sangat Mahal
Kecewa, Ahok Larang Siswa Beli Buku di Jakarta Book Fair
(mhd)